Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

10 Lagu Avenged Sevenfold Paling Bersejarah

Rian Sidik (old) - Selasa, 29 April 2014 | 14:51
10 Lagu Avenged Sevenfold Paling Bersejarah
Rian Sidik (old)

10 Lagu Avenged Sevenfold Paling Bersejarah

Sulit dipungkiri kalau Avenged Sevenfold adalah salah satu kiblat musik heavy metal dunia. Eksistensi mereka yang sudah berlangsung sejak 1999 turut mempengaruhi lahirnya band-band muda seperti Black Veil Brides, Black Tide, Of Mice and Men, dan Asking Alexandria.

M. Shadows, Zacky Vengeance, Synyster Gates, Johnny Christ, dan Arin Ilejay dianggap sebagai panutan buat merek. Tentu saja gara-gara lirik-lirik lagunya menggugah semangat, A7X selalu merasuki kalbu para pendengarnya.

Enam album yang telah dirilis, Sounding the Seventh Trumpet (2001), Waking the Fallen (2003), City of Evil (2005), Avenged Sevenfold (2007), Nightmare (2010), Hail to the King (2013) bisa dibilang tanpa catat. Lantaran, mereka masih konsisten dengan jalur metalnya.

Nah, kalau bicara soal album kayaknya terlalu panjang. Bagaimana kalau ngobrolin tembang-tembang A7X paling mengingit dan bersejarah? berikut pilihan Hai.

Datang dari album terakhir, Hail To The King dinilai sebagai puncak dari kesuksesan M.Shadow dan kawan-kawan memproduksi tembang-tembang heavy metal sepanjang masa. Dilepas pada 15 Juli 2013 lalu, lagu ini sukses memuncaki tangga lagu rock di Inggris dan Amerika Serikat selama 11 minggu.

Diadaptasi dari novel karya Hunter S. Thompson, Fear and Loathing in Las Vegas, tembang A7X yang satu ini punya cerita yang cukup unik. Lantaran di liriknya, M. Shadows dan The Rev menyisipkan kisah tentang perjalan seorang pria ke Las Vegas yang diwarnai dengan halusinasi akibat menggunakan narkoba. Lagu yang kaya akan distorsi ini sempat menjadi OST untuk beberapa games seperti EA Sports' NHL 06, Madden NFL 06, SSX on Tour, Saints Row 2, dan Guitar Hero: Warriors of Rock.

Tembang yang satu ini mungkin yang paling tidak asing di telinga para pecinta A7X di Indonesia. Berasal dari album City of Evil, AX7 coba bercerita tentang keinginan untuk tidak kehilangan seseorang. Di video klipnya, M. Shadows dikhianati rekan-rekannya lantaran ia harus mendekam di dalam penjara usai merampok. Mengusung heavy rock, lagu yang satu ini memang cocok buat bergalau ria.

Ini menjadi lagu pertama A7X tanpa sang drummer, The Rev yang meninggal dunia pada 28 Desember 2009. Synyster Gates yang bertindak sebagai penulis lirik melampiaskan rasa kehilangan lewat tembang berdurasi lima menit ini. Yang lebih menyesakkan, lagu ini selesai diproduksi tiga hari sebelum The Rev ditemukan tidak bernyawa. Dirilis pada 5 April 2011 untuk album Nightmare, video klipnya sempat membuat situs resmi A7X akibat terlalu banyak traffic yang masuk.

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x