Muhammad Tulus, atau yang lebih kita kenal dengan Tulus barus aja ngerilis album kedua bertajuk Gajah Februari lalu. Di album Gajah ini Tulus nggak hanya menunjukan kepiawaiannya dalam bernyanyi, tapi juga sebagai penulis lirik yang lugas. Pokoknya seperti lirik itu cuma Tulus lah yang punya.
Simak aja lirik lagu-lagu macam Sepatu, Gajah, Tanggal Merah, Satu Hari di Bulan Juni, sampai Jangan Cintai Aku Apa Adanya, bikin siapa aja yang mendengarkannya jadi mikir, "kok, kepikiran aja sih bikin tema lirik kayak gini?".
Belum lagi lagu-lagu dari debut album pertama Tulus, seperti Diorama, Kisah Sebentar, Tuan Nona Kesepian, Teman Hidup, hingga Sewindu,semua lagu-lagu itu cuma Tulus yang bisa bikin. Beruntung Hai mendapat bocoran ilmu penulisan lirik lagu langsung dari Tulus. Nggak pakai lama, langsung geber tips and trick menulis lirik di bawah ini, Bray!
1. Jangan Terikat Tema
Ide atau tema lirik lagu memang sering jadi momok yang bikin langkah kita nggak maju-maju buat memulai nulis. Alih - alih mau bikin lirik yang asyik dengan tema yang unik, malah jadi nggak berkutik gara-gara nggak bisa dikembangin lebih lanjut.
Untuk masalah ini Tulus menyarankan untuk memilih tema-tema yang dekat dengan kita aja. "Mulailah (menulis lirik) dari pengalaman pribadi, cerita temen-temen, keadaan sekitar, pokoknya yang lo temuin setiap hari deh," terang Tulus.
Bahkan menurut Tulus, menulis lirik akan lebih bagus kalo tidak terikat tema. "Akan lebih bagus lagi kalo dari awal mula bikin, lo nggak terikat tema. Dibiarin ngalir aja, apa yang terlintas di kepala lo, langsung tulis dan itu akan mengalir dengan sendirinya," tambahnya lagi.
2. Ingat? Tulis! Rekam!
"Kalo lagi ingat satu kata, atau mungkin satu cerita dari teman, langsung ambil kertas dan alat tulis, dan tulis aja, keburu lupa," jelas Tulus, "Lebih bagus lagi kalo ada alat perekam. Sekarang kan semua handphone pasti ada alat perekamnya, rekam aja kata-kata atau nada yang lo temuin."
Bagi Tulus hal ini sangat efektif untuk mencegah penyakit manusia nomer satu, lupa. Nggak jarang di kepala kita sering terlintas kata-kata asyik atau pilihan kata serta rima yang senada, untuk itu butuh terekam atau setidaknya tercatat agar bisa dilanjutkan kemudian.
3. KBBI itu Penting
Bagi yang suka menulis lirik berbahasa Indonesia seperti Tulus, dia menyarakan untuk kembali membuka KBBI untuk melakukan cek n ricek akan kebenaran dan bunyi kata-kata tadi. "Termasuk dalam bahasa Indonesia yang baku atau nggak? Atau lebih pentingnya itu bahasa Indonesia atau malah bahasa daerah," kata Tulus.