4. Apakah ada teman-teman musisi, atau selebrtis yang turut anda ajak dalam perjuangan "Bali Tolak Reklamasi" ini? Apa tanggapan mereka?
"Banyak. Mulai dari Iwan Fals, Glenn Fredly, Pandji, St.Loco, Seringai, Happy Salma hingga Kirana Larasati. Mereka semua mendukung gerakan ini tanpa dipaksa/dibayar. Mereka tahu mana yang benar mana yg tidak, dan pada intinya mereka berharap Bali tetap lestari dan tidak menjadi pulau beton. Biarkan Bali menjadi Bali, jangan dipaksa dijadikan Singapore atau Dubai,"
5. Dalam waktu 5 atau 10 tahun ke depan, seperti apa kondisi Bali yang anda harapkan?
"Saya merindukan Bali di era 80-an. Begitu asri dan bersahabat, tidak se-industrial dan se-palsu sekarang. Saya berharap Bali bisa kembali ke masa-masa itu. Pembangunannya tidak ngawur, masyarakatnya masih tulus, turis-turisnya pun datang ke Bali karena kehangatan tersebut. Dengan moratorium pariwisata, itu semua bisa diwujudkan. Batasi hotel/mall/megaproyek, seimbangkan pembangunan, temukan kembali 'rasa khas' Bali yang sudah hilang tergerus industri,"
6. Oke, kalau sedikit berbicara tentang masa kecil anda, apa momen terpenting yang pernah anda lalui saat anak-anak, sehingga bisa menjadi Jrx seperti sekarang?
Saya lahir dan besar di Kuta, di gerbang dan pusat pariwisata Bali. Saya merasakan dibom dua kali. Saya menyaksikan sendiri bagaimana ketulusan masyarakat Bali perlahan sirna karena digilas industri serta politik. Saya melihat orang-orang yang dulunya bahagia ini perlahan menjadi mesin dan mati rasa terhadap potensi yang mereka miliki. Saya juga menyaksikan bagaimana turis-turis yang dulunya sangat bersahabat lama-lama malah memperlakukan kita layaknya budak. Bertindak semaunya. Kita dianggap tidak bisa akan bisa hidup tanpa mereka. Banyak momen-momen penting yg menjadikan saya seperti ini. Banyak sekali.
7. Apa saja kegiatan yang anda lakukan untuk menjalankan program "Bali Tolak Reklamasi" ini?
"Saya mendukung kolektif @Forbali13 (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi) yg terdiri dari aktivis, seniman, pengusaha, mahasiswa, blogger serta penulis yang benar-benar sayang Bali tanpa tendensi politik atau ambisi pribadi lainnya. Gerakan ini murni lahir karena kecintaan kami akan Bali. Hal yang sudah Forbali lakukan: merekam lagu serta video Bali Tolak Reklamasi, aksi turun ke jalan, membuat petisi, mengadakan konser-konser kecil serta lelang karya seni untuk biayai gerakan ini,"
8. Selama aktif menyerang pemerintah lokal lewat "Bali Tolak Reklamasi", apa pernah mendapat teror secara langsung atau di social media?
"Seperti yang saya bilang tadi, teror itu ada. Aparat tiba-tiba mempersulit ijin konser Tolak Reklamasi, konser dan aksi demo kami didatangi ormas berbadan kekar. Dan lucunya di setiap acara musik di Bali sekarang, aparat meminta panitia menandatangani pernyataan yang menjamin tidak ada musisi/band yang menyuarakan tolak reklamasi diatas panggung. Mulai dari aparat hingga preman turun tangan untuk meredam gerakan ini. Sungguh aneh tapi nyata,"
9. Kalau boleh sedikit membahas kehidupan pribadi sang artists of the year, siapakah sosok yang sangat berperan dalam kehidupan dan karir anda?
"Sangat susah menjawab pertanyaan ini. Yang jelas Bali dengan segala isinya sangat berperan dalam kehidupan dan karir saya. Tanpa Bali saya ga akan bisa seperti ini. Saya merasa sangat bersyukur lahir di tanah ini,"