Sebelum naik ke atas panggung Banana Palooza We The fest 2015 di Parkir Timur Senayan, Jakarta akhir pekan lalu (9/8), indie pop bersaudara asal Australia, Sheppard menyempatkan diri interview bareng HAI.
Banyak hal diceritain sama George Sheppard (vokal, piano), Amy Sheppard (vokal, harmonika), Michael Butler (gitar), Jason Bovino (gitar), Emma Sheppard (bass), dan Dean Gordon (drum) soal musik mereka.
Berikut cuplikan obrolan singkat kami bareng para pelantun Geronimo ini. Cekidot!
Hello Sheppard! Denger-denger dulu kalian kebentuk hanya karena sebuah tugas sekolah. Bener nggak sih?
Amy (A) : Tugas kuliah lebih tepatnya! Untuk mata kuliah musik saya. Lalu saya merekamnya dan menampilkannya di depan kelas. Tapi kok saya merasa ini membosankan, maka saya mengajak George (vokal) untuk bernyanyi bersama saya. Formasi ini cukup mengasyikkan sampai akhirnya kami juga mengajak Jason Bobino utnuk mengisi gitarnya juga. Membuat groove yang asyik. Maka terbentuklah Sheppard formasi awal.
Jadi, awal banget, Sheppard memang dibentuk hanya karena tugas aja ya?
A : Bener! Pertama banget, tapi setelah itu kami berkembang lah Influence terbesar kalian di musik siapa sih? A : Kalo saya Fleetwood Mac dan band-band lainnya dari era 70-an. Nah, dadanan dan gaya kalian sepertinya mengarah ke situ.
ApakahFleetwood Mac dan era 70-an jadi salah satu influence terbesar kalian?
A :Nggak seperti itu juga. Saya rasa setiap personil di band ini punya influence masing-masing. George (G) : Bener! Kalo saya, tentu aja, Coldplay! Jason (J) : Sebagai penulis lirik saya juga banyak mengambil refrensi dari band-band lawas seperti The Beatles sampai The Rolling Stones. Untuk urusan itu (menulis lirik, Red) kayaknya itu era paling baik untuk refrensi.
Terus gimana sih kalian mendeskripsikan musiknya Sheppard? Indie pop kah?
George (G) : Ya, sebut aja indie pop. Tapi dengan turunan yang beragam, gaya yang bermacam-macam, dan eklektik di dalamnya. Jadi kami nggak hanya punya sound yang gitu-gitu aja di dalam album kami.
Tentang singel Geronimo, lagu itu bicara tentang apa sih? Siapa yang menciptakan lagu itu?
G : Lagu itu bercerita soal menghadapi nasib, melakukan suatu hal yang bersiko, menghadapi sesuatu yang benar-benar kamu takuti, jauh di luar zona nyaman kamu. Itu sih makna di balik lagu itu. Yang bikin saya, Amy, dan Jason.
Oke, terakhir, apakah ini pertama kalinya kalian datang ke Indonesia? Kesan-kesan kalian dong tentang Indonesia?
A : Sebenarnya kami dulu pernah ke Bali sebelumnya, untuk datang ke sebuah pernikahan. Ketika itu kami juga tampil di sana, tapi sayangnya hanya untuk sebuah private show. Tentang Indonesia? Kami sangat suka makanannya. Enak-enak! G : Nasi Goreng. Kami suka itu! Hahaha