HAI-Online.com - Parlin Burman Siburian alias Pay atau Pay Burman ini diketahui sudah terjun ke dunia musik sejak masih belia, bergabung dengan band bernama Cobra.
Namun, cowok kelahiran 2 Mei 1970 ini tampaknya nggak begitu peduli soal pendidikan sekolahnya dan memilih untuk fokus bermusik.
“Sebetulnya bukan karena nggak peduli, tetapi lebih karena kondisi dan panggilan jiwa. Sewaktu baru pindah ke Jakarta, atas dorongan semangat anggota Slank saya coba ikut belajar malah hari di SLTA,” ujar Pay dikutip dari arsip HAI 17/XVI/ 28 April 1992.
Sayangnya, doi cuman bertahan dua minggu di sekolah itu. Hal tersebut lantaran nggak betah sama kondisinya yang nggak bikin semangat belajar.
Baca Juga: Sebelum Gabung Slank, Pay Burman Pernah Punya Band Namanya Cobra
“Maklum, waktu itu teman sekelas kebanyakan orang tua-tua, sementara usia saya baru 18 tahun. Siapa yang betah? Lagi pula saya lebih dulu jatuh cinta sama musik,” terangnya.
Namun, alasan lain doi lebih milih fokus bermusik dibanding sekolah yakni karena ia dan banyak anggota Slank lainnya yang hidup dan besar di lapangan.
Di Jakarta sendiri ia tinggal menumpang di rumah Bimbim Slank, dan ia berusaha untuk hidup mandiri.
“Sekolah tentu butuh waktu yang panjang. Sementara setiap hati kita dituntut supaya mampu memenuhi berbagai kebutuhan. Memang ortu selalu mengingatkan untuk terus sekolah. Tapi saya sudah tetapkan untuk total di musik,” aku nya.
Dan gitar juga jadi salah satu alasannya meninggalkan bangku sekolah. Bahkan, ia sampai menyebut “mati pun mungkin saya akan memeluk gitar.”
Baca Juga: Kaka Pernah Ledek Band Pay Burman: Musiknya Terkesan Murahan
Disinggung soal masa depannya dengan pilihan hidupnya itu, Pay percaya kesuksesan itu tergantung dari keseriusan kita sendiri.
“Soal terjamin atau tidak itu relatif. Saya bersyukur lewat main gitar sampai sekarang mampu membantu dua orang adik untuk terus bersekolah di Jakarta,” pungkasnya. (*)