HAI-Online.com - Nama band Tipe-X pasti udah nggak asing lagi di telinga lo, tapi lo tau nggak, ternyata nama itu hasil dari mereka ganti nama dua kali?
Awalnya, personel kelompok ini cuman empat orang, Trisno Riadi (vokal), Miki Mustofa (bas), Hendro (drum), dan Yos Seafuddin (gitar).
Mereka berempat main musik hardcore dengan nama Head Master. Kepala sekolah banget, tuh?
"Kami mendapat inspirasi nama Head Master dari kepala sekolahnya Trisno. Waktu itu yang bersangkutan naikin uang SPP tanpa persetujuan POMG," kata Yos dikutip dari arsip HAI.
Mungkin gara-gara kualat, nama Head Master jadi nggak bawa berkah, mereka juga gagal jadi juara di Jakarta Open Festival 1995 silam. Padahal saat itu mereka berhasil masuk final.
Karena merasa kariernya makin nggak bagus, mereka akhirnya ganti nama jadi Chitos, dan mulai bawain lagu-nya Red Hot Chilli Peppers.
Tapi, nama tersebut juga ternyata kurang bawa hoki. Alhasil, dengan format musik ska, dipilihlah nama Tipe-X.
"Nama ini kita pilih karena kita sering gonta-ganti format musik dan nama kelompok. Tipe-X maksudnya adalah tipe kesekian. Eh... orang malah banyak yang menyebut tip-eks [seperti cairan penghapus tulisan]," ungkap Trisno yang saat itu masih kuliah semester 8, jurusan Manajemen Informatika STMIK Swadharma.
Pas nyiapin album Skaphobia, Tipe-X akhirnya gandeng personel baru, Andi Toha untuk mengisi posisi trompet.
Cowok kelas 3 SMU Perguruan Cikini (Percik) ini saat itu aktif di Marching Band.
"Dulu posisi gue [di Marching Band] megang snare drum.Tapi karena waktu SMP badan gue kecil jadi keliatannya kebanting. Ya udah gue ganti posisi aja ke trumpet," kenang Andi.
Ikut Marching Band sejak SMP Percik hingga sekarang jadi nggak sia-sia. Doi pernah ikutan Grand Prix Marching Band, 1993 sampai 1997.