Ezra menjelaskan, saat itu mereka mengira emang mereka bikin karya buat proyek BK.
Lalu ketika temannya pertama kali lihat cover album Lagi Sedih, nggak ngomong apa apa dan langsung lapor Pay yang saat itu lagi bareng dia.
“Jadi waktu albumnya keluar, si Ipong [temannya] ngeliat, dia nggak bilang apa apa, akhirnya dia cabut. Akhirnya dia yang ngelapor ke Pay sebetulnya. Ada gua sama Pay di situ,” ungkapnya.
Mendengar hal tersebut, Pay langsung telpon Bongky dan Indra soal masalah album Lagi Sedih.
Setelah itu, Ezra, Pay, Bongky, Indra, Ipong dan satu temannya yang wartawan Jawapos (kebetulan lagi ada di situ) ngumpul ngomongin masalah tersebut.
Kemudian, mereka berenam memutuskan untuk samperin Potlot –basecampnya Slank saat itu– buat minta kejelasan soal masalah tersebut.
"Mau konfrontasi. Nggak bisa masuk, tumben-tumbennya pagarnya ditutup, dikunci. Anak-anak marah-marah lah. Jadi kita nongkrongnya di rumah almarhum Aryo di seberang jalan itu rame-rame," ujar Ezra.
Pas nongkrong tiba-tiba cuman Ezra yang dipanggil salah satu orang (harmonikanya Oppie Andaresta).
Setelah ketemu, gitaris tersebut dikasih surat yang dibilang orang itu dari Bimbim buat personel lain.
"Kenapa lo ngasih ke gue? dia bilang, 'Nggak berani gue ketemu anak-anak, lo aja deh kan lo yang paling deket, tolonglah'," ujarnya sambil mengingat kejadian itu.
Saat itu ia langsung ke kamar Pay, Bongki dan Indra, lalu mengabarkan soal surat dari Bimbim ia terima.
Menurutnya, saat itu surat tersebut pakai Bahasa Inggris bukan Bahasa Indonesia.