Follow Us

Wawancara HAI Bareng Drummer Godsmack Tentang Lagu Terbarunya: Gue Pengen Lagu Ini Jadi Surat Cinta Buat Fans

Rifka Amalia - Sabtu, 14 Januari 2023 | 10:16
Godsmack, 2023
Doc. Godsmack

Godsmack, 2023

HAI-ONLINE.COM - Grup musik rock asal Amerika Serikat Godsmack, baru aja ngerilis lagu yang berjudul “You And I” menyusul single sebelumnya yakni “Surrender.”

Kedua lagu ini masuk ke dalam album studio kedelapan mereka yakni Lighting Up The Sky, yang dikonfirmasi sebagai album terakhir dalam diskografi mereka.

Hingga artikel ini digarap, “You And I” telah ditonton sebanyak lebih dari 700.000 views di platform YouTube sejak diunggah pada November (11/11/22) lalu.

Rabu kemarin (11/01/23), HAI berkesempatan buat melakukan wawancara eksklusif via Zoom Meeting bareng sama drummer Godsmack, yakni Shannon Larkin.

Berikut wawancaranya!

Berapa lama waktu yang dibutuhin buat ngegarap "You And I" dari awal sampai akhir?

Kita mulai nulis lagu ini sejak ngerilis rekaman terakhir “When Legends Rise” di 2018, waktu lagi world tour di 2019.

Waktu itu tahun 2020, kita baru balik setelah tour selama bertahun-tahun.

Lo pasti inget tragedi ini, waktu dunia berubah, semua orang balik, semuanya ditutup, covid di mana-mana. Yah lo tahu, pandemi bikin semuanya aneh di tahun 2020.

Waktu itu kita kepisah, dan tinggal di rumah masing-masing, dalam rangka stay safe, atau apa pun itu.

Saat itulah kita ngambil waktu. Kita akhirnya nulis, dan bawa lagu lagu kita ke table.

Setelah 2021 bergulir, kita masih nggak tahu berapa lama pandemi bakal berlangsung. Ya… kita masih menutup diri dari dunia, dan bisnis musik juga mulai tutup.

Jadi, kita kumpul di Januari 2021, dan mulai cabut. Setelah itu, kita ngehasilin sekitar 10 sampai 11 lagu selama tiga bulan, yakni Januari, Februari, dan Maret.

Nggak lama, Sully (vokalis) putus dari long-last relationsip-nya, jadi kita break lagi.

Drummer Godsmack Shannon Larkin.
HAI

Drummer Godsmack Shannon Larkin.

Dan lo tahu, dia bilang kayak "Semoga summer lo menyenangkan, gue harus pulang dulu dan ngurus kehidupan pribadi gue.”

Sully akhirnya balik ke Boston, buat ngatasin masalah pribadinya, masalah hubungannya.

Dia akhirnya nulis sekumpulan lagu baru, yang kelar setelah summer dan akhirnya dia balik ke studio kita.

Disamping 11 lagu pertama yang kita tulis, Sally balik dengan lagu dan ide yang bagus.

Jadi, di akhir tahun 2021, gue bisa bilang setelah lagu itu, kita bareng-bareng lagi.

Dan buat inspirasinya sendiri, kita semua nulis secara terpisah, baru setelah itu kita kumpul.

Basically, kita nulis musiknya dulu, kayak bikin riff, keseluruhan dasar, dan blueprint dari lagu-lagu kita.

Terus, setelah riff kelar, kita lanjut ke bagian drum dan lainnya.

Kita mencoba buat bereksperimen, kayak misalnya, apa yang bakal terjadi kalau lo terkunci di dalam ruangan.

Kita suka satu bagian itu dan bisa jadi bridge, chorus, atau apa pun. Itulah yang kita kerjain selama ini.

Satu dari kita dapet satu bagian, dan sisanya lagu-lagu datang gitu saja karena kita berada di page yang sama tentang apa yang kita sukai, dan kita bikin musik jadi ruangan yang bisa kita dengar dan rasain.

Proses ini bikin kita ngelakuin hal bareng-bareng dan perbagi pundak.

Kayak yang lo tahu, kita hidup bareng, dengan semua drama atau apa pun. Tapi, secara keseluruhan, kita suka proses dalam menciptakan musik dan menjadi band bersama.

Ngelihat cover album kali ini, kelihatannya kayak planet bumi dengan simbol matahari. Apa artinya? Kenapa kalian pilih karya seni ini?

Matahari adalah semacam logo kita, itu sejak pertama kali debut di tahun 1998, yang mana Sully punya desain tato di perutnya, yaitu delapan tribal suns.

Simbol itu ada di setiap cover album rekaman kita. Dari mulai lagu pertama, kedua, sampai terakhir yang kita tulis, yang akhirnya jadi urutan album terakhir yang kita rekam.

Sully yang telah ngelakuin semua seni buat semua rekaman, dia kayak vision of the band.

Dia memilih kita semua, dia yang nulis musik paling banyak, dan kita bergabung sama band-nya.

Di album kali ini dia punya ide yang nggak biasa. Gue nggak ingat persis apa idenya, tapi ada profil kayak kepala manusia dengan buster calling lewat “Lighting Up the Sky.”

Itu adalah cover album yang paling abstrak yang dia punya selama bareng sama gue.

Vokalis Godsmack Sully Erna.
Wikimedia Commons

Vokalis Godsmack Sully Erna.

Singkatnya, waktu itu gua lagi nonton TV, terus lihat iklan salah satu perusahaan yang nunjukkin sebuah planet dari luar angkasa,

Ketika lo ngelihat bidikan singkat dari luar angkasa, lo bisa ngelihat cahaya kota yang nerangin Amerika Selatan, Amerika Utara, dan lo bisa ngelihat cahaya sebanarnya dari ruang kota.

Waktu gue ngelihatnya, gue tiba-tiba kayak ngelihat vision, tentang gimana kalau kita ngikutin cahaya yang nerangin negara ini, dalam bentuk logo kita.

Dalam ide gue yang nggak biasa saat itu, gue ngebayangin Amerika Utara kayak Boston jadi cover album.

Jadi, logo kita seakan kayak Boston “Lighting Up the Sky” yang bisa kita lihat dari luar angkasa.

Gue langsung menelepon Sally waktu itu, gue bilang kayak "Dude, gue punya ide buat cover album!"

Kebetulan, kita juga waktu itu pengen cover album yang warnanya biru.

Karena, suatu hari gue dan Sally lagi lihat-lihat studio dan sadar kalau dari mulai album pertama, bahkan rekaman terbaik, warnanya kebanyakan kayak hijau, ungu, dan kuning, dan semuanya, kecuali biru.

Dan gue kayak “Dude, kita nggak punya warna biru.”

Sally bilang ke gue kalau itu adalah ide bagus dan akhirnya bikin cover album dengan simbol matahari yang nutupin seluruh planet bumi.

Gue seneng banget, karena ya lo tahu, gue nggak pernah berkontribusi buat cover album atau artwork sebelumnya. Gue sebagai drummer aja.

Sejak lagu "You And I" masuk ke dalam album baru "Lighting Up the Sky,” apa yang menurut lo bikin lagu ini berbeda dan menarik?

Pertama, kapan pun kita ngegarap rekaman, kita selalu masukkin unsur "apa yang lo rasakan" ke dalam lagu.

Tentang apa yang dirasain sama semua tubuh kita, keseluruhan ritme, keseluruhan rekaman, dan apa yang bakal kita lalui di dalamnya.

BOOM! itulah cara gue nyebut “You And I.”

Gue pengen lagu ini jadi semacam surat cinta buat semua fans kita.

Dalam rekaman, sulit banget buat kembali layaknya karya awal band, dan apa yang benar-benar pengen kita lakukan buat rekaman ini adalah mencoba nutupin semua perbedaan itu.

Karena lo semua tahu, kalau masing-masing rekaman kita punya perubahan dalam style, atau apapun itu seiring berjalannya waktu

Jadi, di “You And I,” kita ngerasa kalau kita bikin semua fans happy. Ada sesuatu kayak “Surrender,” atau mungkin single berikutnya.

Kita mencoba buat bikin basis fans kita happy, tapi di sisi lain tetap bikin diri kita happy sebagai penulis, dan orang yang ngewakilin musik.

Ini adalah keseimbangan karya yang halus supaya band dan fans sama-sama happy dengan rekaman baru.

Baca Juga: Lagu Terbaik Slayer Menurut Corey Taylor: Bukan yang Paling Menakutkan, Tapi Jadi Serangan Gila-gilaan dari Heavy Metal!

Kalian pernah nggak sih berhubungan sama fans Godsmack dari Indonesia? Dan punya rencana buat datang dan tampil di sini nggak?

Gue pribadi belum pernah liburan ke sana, apalagi tour. Tapi gue pengen nyoba ke mana pun gue bisa pergi.

Flashback waktu gue ke Amerika Selatan bulan April, asal lo tahu, itu pertama kalinya gue ke sana setelah 24 tahun meniti karir.

Sebelumnya kita nggak pernah ke sana, jadi buat pertanyaan ini, gue cuma bisa cross finger, dan berharap “You And I” bisa bikin gue datang ke negara lo yang indah.

Makanya, sebenernya ini tuh tentang "bisa nggak sih kita ke sana?"

Kita punya website, di sana ada orang Indonesia yang datang ke website kita dan nyapa.

So, kita tahu kita punya banyak fans di Indonesia, kita tahu itu. Kita berharap suatu hari nanti kita bisa mencapai part of negara lo.

Dengerin di sini:

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular