Follow Us

Noah, Sang 'pembasmi' Boyband & Girlband, Penyelamat Musik Indonesia (?)

Alvin Bahar - Minggu, 11 Desember 2022 | 16:05
Noah, 2012
HAI

Noah, 2012

Tetapi nggak dengan Noah, cuek dengan tren yang ada, mereka kekeuh untuk memainkan musik dengan sentuhan nagri bebunyian dari Coldplay dan Creed.

“Lagu Mimpi Yang Sempurna sebenarnya adalah lagu yang nggak begitu kami pikirkan. Kami malah takut kalau lagu itu malah akan mirip dengan band lain. Ketika lagu itu jadi akhirnya kami bawain di kafé Sapu Lidi, Bandung. Ternyata banyak disukai banyak orang,” ujar Uki sejenak mengenang.

Dari album kompilasi langkah kesuksesan mereka semakin besar.

Dengan naiknya lagu tersebut nggak heran jika Noah yang kala itu masih menggunakan nama Peterpan diburu oleh beberapa label besar yang labuhannya berujung di Musica Studios.

Hype yang terjadi begitu saja, kecuali dengan pilihan label yang hingga kini menaungi mereka.

“Ada beberapa hal yang terjadi dengan begitu saja dan juga berjalan apa adanya tanpa terencana. Dalam scene band kafe juga terdapat persaingan di dalamnya, dengan masuk di dalam album kompilasi itu sudah satu langkah lebih maju dibanding band kafe lainnya. Dan yang kami sadari lagi bahwa pilihan kami tepat untuk bergabung dengan Musica. Pertimbangannya karena kami butuh label yang fokus untuk konsen ke kami saja. Jujur waktu itu takut karena Padi dan Sheila On 7 juga ingin keluar album, haha- ha...,” kenang Ariel.

Notes: Artikel ini sedikit-banyak mengutip arsip majalah HAI.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest