Aparat dan pihak pendidikan terkait di Jakarta Barat telah mencoba banyak jalan dari membuatkan ring tinju pelajar sampai keputusan
dari sekolah bagi siswa yang terlibat tawuran. Namun, kini pembinaan siswa tawuran harus kembali "dikirim" dalam lingkungan keagaman atau pesantren.
Yap, baru-baru iniPolres Metro Jakarta Barat telah memtuskan untuk akan mengirimkan pelajar di Jakarta Barat ke sebuah pesantren atau sekolah keagamaan lainnya, jika terbukti terlibat dalam aksi tawuran. Salah satu pelajar yang akan dikirim belajar ke pesantren adalah seorang siswa SMP yatim piatu di Kembangan, Jakarta Barat. Remaja itu sebelumnya diamankan karena terlibat aksi tawuran.
"Saya di sini datang sebagai bentuk simpatik dan kepedulian saya. Nantinya anak tersebut akan saya masukan ke pesantren untuk dilakukan pembinaan rohaninya," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce dalam keterangannya, Rabu (30/11/2022).
Pasma mengatakan hal tersebut dilakukan agar para pelajar yang kerap melakukan tawuran, bisa mendapatkan bimbingan secara keagamaan.
"Masa depannya masih panjang, dan saya tidak ingin anak tersebut terkontaminasi oleh pergaulan yang tidak baik. Maka saya ingin membawanya ke pesantren untuk diberikan pembinaan rohaninya agar tidak salah jalan," ungkap Pasma dikutip dari Kompas.com kemarin.
Dengan ditanamkan ilmu agama yang lebih dalam, Pasma berharap para pelajar tidak lagi melakukan aksi tawuran dan dapat menahan diri dari pergaulan yang buruk.
Meski sejatinya, pesantren bukan tempat "orang buangan" pihak kepolisian Jakbar berharap, jiwa-jiwa pelajar yang salah akan kembali dibina untuk kembali ke jalan yang benar dalam lingkungan yang baik.
"Sehingga, dengan sudah tertanamnya pendidikan agama dalam dirinya, Insya Allah, dia akan menjaga dirinya dari hal yang tidak baik juga" harap Pasma lagi. (*)