Perhatian orang tua juga menjadi faktor lain yang melatarbelakangi perundungan remaja.
"Kurangnya perhatian keluarga, atau perhatian berlebihan dalam bentuk kekerasan, tuntutan akademik yang terlalu tinggi, membuat anak merasa frustasi karena merasa tidak mampu atau tidak sesuai harapan orangtua. Ini akhirnya menimbulkan berbagai perilaku menyimpang pada remaja," papar Kak Seto.
Baca Juga: Gerakan Menuju Smart City 2022, Hasilkan Sejumlah Inovasi untuk Memajukan Bangsa
Ia juga berharap agar pelaku perundungan diberikan sanksi edukatif, bukan sekadar denda atau penjara.
"Ibaratnya, suatu tindak kejahatan, bukan hanya niat dari pelaku, tapi ada kesempatan,"pungkasnya.
(*)