HAI-Online.com - Seniman sekaligus frontman band The Panasdalam Pidi Baiq ungkap alasan mengapa band miliknya tersebut punya lirik yang nyeleneh dan terkesan nggak serius.
Menurut Pidi Baiq, tujuan hidupnya di dunia bukanlah untuk main band, tapi untuk menunaikan ibadah salat Jumat.
"Jadi tujuan saya ke bumi ini kan hanya untuk Jumatan," ucap Pidi Baiq saat tampil di talkshow 'Dialog Antar Manusia' bersama seniman Dodo Hartoko di Sarang Building Block, Yogyakarta, Sabtu (29/10).
"Dari Senin sampai Kamis persiapan [Jumatan], Sabtu-Minggu evaluasi. Kan banyak waktu kosong nah saya pakai untuk menulis, main musik," imbuhnya sambil bercanda.
Baca Juga: Pidi Baiq Sukses Jadi Sosok Ayah yang Mengayomi Bagi Para Cast Koboy Kampus
Sosok Pidi Baiq memang dikenal sebagai sosok yang humoris. Siapapun yang menyaksikan dan mendengarkan ucapan itu sudah pasti akan menahan tawa.
Hal yang sama juga terjadi ketika mendengarkan lagu-lagu hits dari band The Panasdalam, seperti Cita-citaku, Rintihan Kuntilanak, Nia, hingga Tragedi Segitiga Merah Marun.
Band yang terbentuk pada tanggal 18 Agustus 1995 di salah satu ruang kuliah yang ada di kampus ITB (Institut Teknologi Bandung) itu memang sudah dikenal karena punya lirik nyeleneh dan menghibur.
Nggak sedikit lagu-lagu The Panasdalam juga membuat para pendengarnya penasaran dengan apa yang ingin disampaikan oleh para personel.
Baca Juga: The Panasdalam Bank Kenang Pacaran dan Jaman SMA lewat EP Baru ‘Yes Am I’
Bukan Pidi Baiq nih kalau nggak punya jawaban yang spesial untuk menjawab rasa penasaran tersebut.
"Kenapa asal-asalan? Pasti berpikir, kok lagunya asal-asalan sih?" kata Pidi Baiq sambil memancing rasa penasaran penggemarnya.
"Ya kan cuma ngisi waktu kosong [menunggu Jumatan]. Bukan pekerjaan. Pekerjaan utama saya kan tadi salat," jawabnya nyeleneh.