Follow Us

Apa Sih Transgender itu?

- Rabu, 15 Oktober 2014 | 14:26
Apa Sih Transgender itu
Hai Online

Apa Sih Transgender itu

Kematian WNI Mayang Prasetyo transgender yang meninggal secara tragis dengan dimutilasi kemudian direbus kekasihnya sendiri, Marcus tengah menjadi berita utama di berbagai media baik asing maupun lokal dalam beberapa hari ini.

Teman-teman jadi banyak yang menanyakan kasus kematian sadis yang terjadi di Australia itu, namun lebih banyak juga yang kepo apa sih, transgender itu?

Nah, mendiang Mayang, yang aslinya bernama Febri Andriansyah itu memang salah satu contoh aja. Contoh cowok yang mengubah dirinya menjadi sosok perempuan, bahkan pilihannya itu membuat ia menjalin hubungan dengan cowok juga. Cuma nasib transgender yang katanya cantik dan mahal itu, lagi kurang beruntung aja. #RIP

Transgender Itu Ngerasa Beda?

Dalam sehari-hari, di lingkungan sekitar kita mungkin pernah juga melihat sosok cowok yang perilakunya nggak sesuai sama jenis kelamin dia sendiri. Bahkan penampilan fisiknya diubah, bentuknya jadi lebih banyak tonjolan dan lekukan yang diusahakan mirip cewek, terus sikapnya jadi lebih kemayu, bahkan kelaminnya pun diganti.

Cowok Jadi Cewek, Cewek jadi Cowok

Sebenernya, bukan cuma cowok yang bisa jadi feminim, tapi cewek yang sikapnya lebih cowok juga sama. Dia jadi kebalikannya. Makanya, ini harus dicatat lho, istilah transgender ini nggak cuma berlaku buat cowok yang pindah kelamin, tapi cewek juga.

Merasa terjebak?

Menurut seksolog zoya Amirin, ia mengklasifikasikan transgender sebagai psikological Disorder, artinya gangguan perilaku seksual, tetapi bukan atau belum tentu hal itu kelainan perilaku seksual.

Begini maksudnya, transgender kebanyakan bakal merasa dia itu telah terjebak di tubuh yang salah, mereka sadar akan tubuh mereka sendiri tapi satu, mereka merasa udah terlahir di tubuh yang salah.

"Saya laki-laki yang terlahir dalam tubuh perempuan," demikian kutipan beberapa pengakuan transgender kalau ditanyakan kenapa sih jadi transgender?

Karena punya perasaan kebalikan itu, ada male to female atau female to male, jadilah mereka menjadi orang lain sehingga mereka dapat terus mengekspresikan diri mereka dengan lebih baik, seperti yang ada di mindset mereka.

Halaman Selanjutnya

Kenapa Bisa Terjadi?
1 2

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest