Mengenang Mendiang Bassist, Corey Taylor: Gue Kangen Banget Sama Paul, Temen Gue!

Nada Aprillia - Minggu, 23 Oktober 2022 | 13:35

HAI-ONLINE.COM - Corey Taylor mengenang mendiang rekan band serta temannya, Paul Gray, hingga mengakui bahwa ia kangen.

Kilas balik, Gray ditemukan meninggal dunia pada pagi hari di sebuah kamar hotel town Plaxa di Urbandale, Iowa pada 24 Mei 2010 silam.

Penyebab kematian Gray pun terungkap sekitar sebulan setelahnya.

Dilansir dari NME, Dr. Gregory Schmunk yang mengeluarkan surat kematian pada 18 Juni tersebut menegaskan bahwa Gray menderita penyakit jantung.

Tapi hal itu pun masih menuai kontrofersi, pasalnya pada saat kematian Gray ditemukan jarum suntik dan pil yang berserakan di dekat tubuhnya, dan pil tersebut diidentifikasi nggak menyebabkan penyakit jantung.

Jadi kuat dugaan kalo sebenernya Gray meninggal karena overdosis.

Hingga lebih dari dua tahun kemudian muncul fakta bahwa Gray adalah korban dari malpraktek seorang dokter bernama Daniel Baldi.

Baldi didakwa dengan delapan tuduhan pembunuhan tidak disengaja, dengan salah satu korbannya adalah bassist Slipknot tersebut.

Baldi dituduh ngasih resep dalam jumlah berlebihan kepada pasien-pasiennya, sehingga untuk itu pun Slipknot merilis pernyataan resmi pada 2012 silam.

Kematian Gray tentu jadi hal yang paling sulit untuk diterima oleh band cadas tersebut saat itu.

Sebagai sosok pendukung dalam band serta teman baik bagi Taylor pribadi, sang frontman itu pun mengungkapkan sesuatu tentang Gray kepada Kerrang di 2021 lalu.

"Gue kangen banget sama Paul. Susah untuk bikin orang paham tentang gimana rasanya merindukan temen lo. Itu kayak narik lo ke arah yang egois, dan itu adalah cerminan dari seorang pria. Ada begitu banyak hal hebat tentang Paul Gray sehingga lo nggak pernah tau mau mulai dari mana untuk nyeritain dia," jelas vokalis yang juga personil dari King of Chaos itu.

Ia melanjutkan, "Kayak apa yang pernah dibilang sama orang yang lebih pinter ke gue, 'Banyak orang ngomong tentang cara kita mati. Tapi gue bakal ngomong tentang cara kita hidup'. Dan itulah yang bakal gue lakuin untuk temen gue Paul."

Taylor menyatakan bahwa Gray bisa jadi orang yang paling pusing, paling nakal di antara personil Slipknot lainnya.

Gray menyukai lelucon receh, dan yang bikin pecah itu adalah ia punya tipe ketawa yang nular.

"Selera humornya luar biasa!," pungkas Taylor. Bicara tentang musik pun, Taylor mengakui kalo banyak hal hebat yang membedakan Gray dengan yang lain.

"Perhatiannya terhadap detail, telinganya untuk hooks, pendekatannya pada riff, kemampuannya untuk dengerin beberapa variasi riff sehingga nggak pernah kerasa repetitif, visinya untuk lagu, kemantapan pikirannya waktu harus milih mana yang terbaik dalam sebuah lagu. Wah.. kalo dilanjutin gue nggak bakal kelar sih nunjukin kelebihannya," jelas Taylor.

Nggak ada hari yang berlalu tanpa mikirin Gray bagi Taylor. Bahkan perjalanan untuk konser pun selalu membawanya kembali pada kenangan bersama san bassist itu.

"Gue pikir itulah keseluruhan memori yang paling gue kenang tentangnya: energi dan kegembirannya. Oh, gue kangen banget sama temen gue, Paul," tutupnya.

1 2 3 Show All