Tahun ajaran baru bentar lagi tiba, predikat senior sudah bisa di tangan. Lirik-lirik dedek junior cantik kayaknya sih wajib hukumnya, lebih wajib dari puasa yang sudah diperintahkan Tuhan atas orang-orang sebelum kamu. Hadeuh! Tapi awas! Terlalu gemas sama junior malah bahaya, bro!
Berangkat dari pertanyaan Adib, via email ke alikajolie@gmail.comdengan hashtag #CurhatBro, dia merasa sedikit bingung (sama dirinya) karena setiap ngelihat junior baru berjenis kelamin cewek di sekolahnya, rasanya dia pengen ngegebet mereka semua.
"Curhat dong kak, gue lagi merasa sedikit bingung kalo ngelihat cewek-cewek imut, polos, kecil-kecil dan lucu manis gitu, pokoknya semua mau digebet. Normal nggak sih?" tanyanya penuh dengan kesenduan.
Well, sabar, bro! Kita sih tahu banget rasanya jadi senior, yang pasti beda rasanya juga sama waktu kita jadi junior dulu. Khususnya soal gebet-menggebet. Lagian, siapa juga yang nggak suka adik kelas imut dan lucu-lucu itu?
Terlalu Gemas
Tapi masalah bisa datang ketika kamu mulai "terlalu gemas". Terobsesi sama postur tubuhnya yang mungil, muka dan sifat mereka yang polos, serta kelakukan yang masih kekanak-kanakan. Bikin kebayang mereka terus selama jam pelajaran di kelas, bahkan seharian!
Makin parah lagi kalau kegemasan itu nggak cuma berlaku untuk satu atau dua orang junior imut. Waduh bahaya!
Akan well, kalau sekadar suka. Kalau lebih, makin menjadi bahayanya? Cuma yang perlu menjadi catatan, di sinilah kedewasaan kamu_sebagai senior dituntut. Yap, memang sudah sewajarnya kamu bisa lebih dewasa termasuk untuk urusan beginian.
Coba, deh, di-browsing satu junior yang benar-benar menarik hati. Jangan Cuma meihat tampilan luarnya saja, tapi lihat juga sifat dan habit-nya. Pacaran sama adik kelas itu buka perkara yang mudah, lho! Apalagi dia sedang berada di awal masa transisi dari anak-anak ke remaja. Isi pikirannya susah ditebak dan belum jauh ke depan. Sifat dan sikapnya juga cenderung masih kekanak-kanakan tadi.
Maka kalau buat gebet lucu-lucuan, bukannya nggak boleh atau dilarang,sih! Cuma harus hati-hati. Niatnya gemas-gemas biasa, lama-lama bisa kebayang terus dan jadi habit buruk. Kamu terganggu, dan mereka pun lama-lama bakal terganggu juga.
Apalagi kalau kamu sampai usil sama mereka. Dari ledekan ringan sampai bisa jadi tindakan yang kelewatan, karena disadari kamu merasa punya wewenang senior. Itu malah bikin banyak masalah bukan cuma sama si dedek tapi sama pihak-pihak ain, semisal pihak sekolah.
Begini, kalau kamu sudah merasa ada tanda-tanda "gemas" dan terjadi begitu banyak alias sering, kamu harus mengubah pola piker yang berujung kebiasaan tersebut. Jadilah senior dengan sikap sewajarnya. Dengan begitu, kamu pasti akan mendapat respect dari semua orang. Bukan Cuma dari junior lucu, tapi dari teman seangkatan bahkan senior di atas kamu.
Disalutin sama banyak orang itu asik kan?