Polling Pemimpin Idola Remaja

"Jangan makan uang rakyat."

"Tidak omdo (omong doang), bisa melihat orang-orang kalangan bawah."

"Membangun sistem yang bisa digunakan untuk anak muda berwirausaha."

"Yang terpenting dalam pemimpin itu bebas dari yang namanya korupsi."

Begitulah jawaban teman-teman kita saat ditanya soal apa yang perlu dibenahi sama pemimpin negara kita. Suara-suara itu datang dari teman-teman kita yang masih merasa belum puas dengan kinerja pemimpin dan mencium segala bentuk ketidakberesan yang melanda negeri ini. Nada protes terus mengalir, selama negeri ini masih belum "bersih".

Ya, bangsa ini, termasuk kita, sudah pasti bosan sama yang namanya obral janji. Apalagi mendengar obral janji dari orang-orang yang lagi sibuk mencalonkan diri jadi anggota DRPD, Cagub, dan Capres, demi mencari simpati dari masyarakat. Obral janji tentunya mudah, yang susah adalah merealisasikan janjinya. Pertanyaannya adalah, apakah mereka sudah siap jadi pemimpin? Apa, sih, amunisi yang mereka miliki untuk memimpin rakyatnya?

"Bangsa kita ini pandai membuat rencana tetapi selalu terlambat mengeksekusi. Contohnya, rencana pembangunan 'monorail' di Jakarta yang selalu molor dan sulit terealisasi," begitulah ucapan Jokowi dalam sebuah pidatonya.

Kita yang masih duduk di bangku sekolah juga sudah melek politik dan melihat apa yang terjadi dengan kepemimpinan di negeri kita. HAI mendapatkan satu kesimpulan dari polling yang disebar ke 100 responden. Dan, jawabannya sangat miris! Sebanyak 95 persen menjawab, pemimpin sekarang masih belum memenuhi aspirasi anak muda.

Sudah = 5 %

Belum= 95 %

Anti Korupsi = 19,5 %

Bisa Merealisasikan janjinya = 16%