Setelah putus sama pacar, seringkali keadaan jadi sangat awkward. Padahal, ada kalanya sang mantan memang orang yang asyik diajak jadi teman. Urusan mantan jadi teman memang cukup complicated, tapi bukannya tidak mungkin terjadi. Berikut beberapa situasi yang memungkinkan hal ini terjadi:
Memulai dengan pertemanan
Bila sebuah hubungan dimulai dengan pertemanan, lebih mungkin ketika putus untuk berteman. Alasannya, masing -masing sudah tahu rasanya menjadi teman, yang membuatnya lebih mudah untuk transisi kembali ke persahabatan. Tentu saja, jika hubungan tidak bergerak ke arah "friends with benefit"atau HTS (Hubungan Tanpa Status) .
Putus secara baik-baik
Pertemanan juga sangat mungkin terjadi jika perpisahan adalah keputusan dua pihak. Artinya, kalian putus atas kesepakatan bersama. Lain ceritanya, jika salah satu merasa dicampakkan atau sakit hati. Uniknya nih, bila inisiatif putus datang dari cewek, cowok akan lebih sulit untuk berteman setelah putus. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
Masih sayang
Perasaan sayang yang masih ada juga memungkinkan pertemanan terjalin walau sudah putus. Salah satu tetap merasa mempunyai keinginan untuk bertemu dan keep in touch.
Mantan dekat dengan keluarga
Kalau mantan dekat dan kenal baik dengan keluarga, ini juga memudahkan transisi dari pacar ke teman. Selain keluarga, yang memudahkan transisi berjalan mulus adalah teman dekat. Jauh lebih mudah bila ida pun berteman dengan teman dekat kamu. Atau kamu dan mantan berada dalam satu lingkaran pertemanan yang sama, kondisi ini memungkinkan kamu untuk tetap bisa berteman dengannya. Paling tidak transisi hubungan menjadi teman lebih mudah.
Sumber: Kompas.com