Ke Mister International 2014, Kevin Hendrawan Bawa "Saint Saiya"

Siapa, sih yang nggak mau terpilih jadi pemenang dalam ajang pemilihan cowok bertampang kece se-tingkat internasional? Hmm, kayaknya banyak banget yang mau, deh. Selain dipandang kece, jadi bagian mister International, kita bakal dianggap sebagai cowok yang punya gaya hidup sehat, suka nge-gym dan olahraga, terus punya wawasan yang luas, banyak kenalan dan teman baru, dan pastinya juga bakal gampang dilirik banyak cewek, hehehe!

Tapi bukan sembarang orang bisa masuk begitu aja ke ajang beauty peagent yang udah eksis sejak 2006 silam itu. Pasalnya, ke kontes ini, setiap peserta kudu melewati seleksi yang ketat, dan sebelum pemilihan berlangsung, beuh, persiapannya bejibun, bro!

Seperti Kevin Hendrawan (22), pemenang L-Men of the Year 2014 yang kali ini mendapat kesempatan melaju prestasinya ke ajang Mister International 2014. Ajang ini tadinya rutin digelar setiap bulan November, tapi karena ada beberapa halangan, pelaksanaannya itu harus diundur menjadi bulan Februari tahun depan.

Nah, Kevin beserta 50 cowok lainnya bakal berjibaku memperebutkan beberapa gelar dalam pemilihan Mister International yang akan dihelat di kota Seoul, Korea Selatan. Gelar yang dimaksud adalah yaitu Best National Costume, Mister Photogenic, Mister Congeniality, dan Fan Vote Winner yang dipilih oleh masyarakat via internet. Tapi berhubung, Kevin punya kecintaan besar sama kebudayaan Indonesia, dia berharap bisa menunjukkan banyak hal tentang negara dan bangsa tercinta kita.

"Ajang Mister International itu, kan bukan ajang memilih cowok-cowok dengan fisik terbaik aja, sebab kalau dari fisik, kita orang Asia nggak lebih unggul dari beberapa cowok latin, misalnya yang punya rahang dan bentuk wajah yang bagus, tapi sebagai orang Indonesia yang terkenal ramah, saya bakal memaksimalkan attitude, dan cara berkomunikasi saya yang terbaik," kata Kevin yang baru aja lulus dari pendidikan Sekolah Tinggi Pariwisata di Nusa Dua Bali.

"Dan, oh iya, national costume kita selalu jadi pusat perhatian, tuh. Nanti, saya mau tunjukin, deh penampakan bajunya," kata Kevin bersemangat mengenalkan kostum rancangan Rendie Arga bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung dan Rumah Kreatif Gaylam.

Nah, national costume yang dinamai "The Invincible Golden Hero of Krakatau" ini, menurut penjelasan Kevin, berasal dari Lampung dan terinspirasi dari pakaian kemenangan Pangeran Lampung.

"Pakaian ini menunjukkan filosofi yang sama dengan L-Men, yaitu invincible, atau tak terkalahkan, simbol kemashyuran dan kekuatan dari sang Pangeran, seperti layaknya juga Gunung Krakatau yang letusannya terkenal se-antero dunia," jelasnya dalam presentasi ke media.

Nggak pakai lama, cowok kelahiran Purwokerto, 21 Juni 1992 itu pun langsung sibuk mengenakan kostum yang terbuat dari kain tenun Tapis, dan hampir sebagian besar kostum ini bernuansa keemasan. Jika dibandingkan dengan national costume sebelumnya, kostum ini malah dianggap lebih simpel dan nggak memakan ruang.

"Pengalaman tahun sebelumnya, kita kesulitan bawa kostum ke lokasi ajang, tapi desain sekarang simpel banget, tapi, meski begitu detilnya sungguh luar biasa. Semuanya dijahit benang emas, lho," kata Kevin yang ramah menunjukan detil-detil pakaian yang bakal dibawanya ke Korea itu.

"Bagian kepala ini beratnya 1,5 kilogram, ada jubahnya juga, detil di belakang juga ada,celana sampai sepatu smeua dari kain Tapis, oh ya ada senjatanya juga, kayak Saint Seiya, kan?" katanya ingat masa kecil, nih!

Meski begitu, Kevin menjelaskan pakaian itu punya nilai keindahan dan filosofi yang indah. Penggunaan kain Tapis yang terbuat dari kemilau benang emas serta ditenun satu persatu itu katanya menggambarkan gotong royong khas bangsa Indonesia. Sentuhan warna hitam, putih, dan merah yang bergabung dengan kemilau warna emas dan tambahan beberapa batu mulia menjadikan pakaian ini bernilai keberagaman namun indah dalam persatuan. Nah, mahkota dan jubah keemasan yang dikenakan Kevin juga melambangkan kemuliaan, sedangkan senjata berbentuk Mahkota Siger menggambarkan bentuk kekuatan untuk mengalahkan musuh.

Wah, beneran kayak Saint Seiya, nih, bro! Ciaaat!