Heboh ABG dan Narsisme yang Salah Kaprah

Hebohnya kasus video mesum yang melibatkan siswa SMP 4 Jakarta terus menjadi sorotan publik.

Kasus ini kembali dianggap telah mencoreng nama baik pendidikan kita. Karena itu, banyak pihak yang terus membicarakan tema ini, dimana persoalan Anak Baru Gede (ABG) dianggap salah kaprah terhadap narsisisme yang sering dilakukan lewat media kamera handphone.

Didi Hartaya, bagian kesiswaan di Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengatakan, kasus video mesum SMP 4 sebenarnya sudah dianggap selesai, kecuali kasus narsisme siswa yang salah kaprah itu masih berlanjut, setidaknya itulah yang disampaikannya pada salah acara berita di Kompas Petang, Kompas TV, Sabtu (26/10) ini.

"Kita sudah investigasi dan klarifikasi soal kasus di SMP Jakarta Pusat ini sudah dianggap selesai. Giliran kita memikirkan lagi bagaimana siswa di sana bisa berkumpul di komunitasnya lagi untuk belajar, belajar dan belajar," ucapnya.

Secara diplomatis, Didi juga bilang, agar tidak terjadi lagi, hal semacam ini harus jadi tanggung jawab besar kita bersama. Bukan cuma lembaga pendidikan, tapi pengawasnya adalah lingkungan di rumah, keluarga dan media.

Soal kenarsisan ABG yang salah kaprah itu juga dikomentari pemerhati masalah sosial, Judith M Samanta. Ibu ini menyatakan kalau ABG dalam pengamatannya dua tahun terakhir ini dianggap salah dalam memanfaatkan media yang dimilikinya, terutama smartphone.

"Saya mengamati dua tahun terakhir, peredaran video porno memang banyak, dan sekarang beredar lagi. Buat saya nggak kaget. Tapi seringnya self potret, selfie itu jadi pemicunya. Sehingga video porno ABG bahkan gay, beredar begitu banyak di jejaring sosial," terangnya.

Jadi hati-hati kalau menggunakan smartphone kita, guys! Karena hasil bidikan kamera kita bisa langsung tersebar karena narsisme yang salah kaprah.