Masuk ke jurusan teknik mesin, kita bakal ngoprek sama alat-alat berat industri. Makanya, bakal jarang buat mereka nemuin mahasiswi di kelas, karena yang minat mengakrabi jurusan ini kebanyakan para cowok!
Pasalnya 98 persen penghuni kampus jurusan ini isinya cowok, bro! Itu yang menjadi ciri khas Teknik Mesin. Contohnya saja seperti di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Ceweknya cuma ada 4 orang.
Bukan bermaksud membedakan gender, tapi memang Teknik Mesin sering lebih dianggap menantang buat cowok dibandingkan para cewek. Maklum, semua yang ada di sini berhubungan dengan mesin! Belajar soal mendesain dan menganalisa pembuatan peralatan dan mesin untuk segala macam industri, mulai dari makanan hingga pesawat.
Sebagai dasar, sebelum memutuskan memilih jurusan ini, kita bisa memperdalam kemampuan di bidang Matematika dan Fisika. Sebab, kedua pelajaran tersebut adalah basic dari hampir semua mata kuliah di Teknik Mesin. Tapi biar begitu, menurut Dika, kuliah di Teknik Mesin nggak terlalu sulit.
"Paling lama kuliah dalam sehari cuma lima jam. Itu juga cuma dua mata kuliah. Malah ada kuliah sehari cuma dua jam. Tapi semua mahasiswa wajib masuk laboratorium," cerita Dika.
Tujuh Konsentrasi
Beda lagi kalau ceritanya sudah soal tugas akhir alias TA. "Di Teknik Mesin ada tujuh konsentrasi buat TA, yaitu Energy, fluida, teknologi bahan, mekanika terapan, mekatronika, multidisiplin, dan manufaktur. Tingkat kesulitan tergantung konsentrasi yang kita ambil," lanjutnya.
Selain itu, tingkat kesulitan juga tergantung dari bentuk TA-nya. Apakah penelitian atau perancangan. Ssst, yang terakhir disebut itu yang katanya paling susah dilakukan!
Alhasil, TA yang cukup menguras energi tersebut menjadi rintangan yang harus dihadapi untuk lulus sebagai Sarjana Teknik Mesin. Menurut Dika, paling cepat empat tahun selesai tapi bisa juga sampai mentok 7 tahun. Karena apa? Karena solidaritas anak mesin kuat banget, coy!
Lagian, meski nggak gampang ditempuh, soal lapangan kerja lulusan Teknik Mesin, Dika dengan bangga bilang, "lulusannya bisa masuk ke mana aja, karena setiap perusahaan pasti membutuhkan engineer lulusan Teknik Mesin."
Siap!