Banyak kekacauan yang terjadi perihal penyelenggaraab UN di tahun ini, HAI telah membahasnya secara lengkap di edisi 17 yang terbit akhir April lalu. Nah, yang patut kita pertanyakan saat ini adalah, jika terbukti dari tahun ke tahun UN kerap menimbulkan kekacauan, dan nggak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pendidikan di Indonesia, untuk apalagi dipertahankan.
Belakangan telah ada rangkuman pergerakan generasi muda yang menolak UN dari berbagai daerah oleh siswa, guru, dan kalangan profesor di Indonesia, ada juga para tokoh yang sudah jauh-jauh hari "teriak" menolak pelaksanaan UN.
Nggak terkecuali, guru Pendidikan Kewarganegaraan yang sekaligus juga Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti. Sudah lama ia menentang adanya UN dari tahun ke tahun yang katanya nggak berujung dengan membaik ini.
"Jika UN itu diibaratkan menguji hewan, ada sapi, kambing, burung, dan juga ikan. Ujiannya disamakan, yaitu memanjat pohon. Maka yang menang pasti monyet, monyet akan selalu merasa pintar, dan ikan akan selalu mearsa bodoh. Ini bukanlah ujian yang sesungguhnya," kata Retno.
Ia bermaksud,kalau setuiap anak itu berbeda. Maka ujian yang digelar kemdikbud nggak boleh menyamaratakan anak-anak di seluruh Indonesia, terkecuali jika sudah ada penyamarataan soal fasilitas. Maka diperbolehkan!
Ingin tahu secara lengkapParade Menolak UN, danpara tokoh yang teriak tolak UN juga, simak HAI edisi XXVII/18/2013 halaman#GugatUjianNasional!Terbit tiap Senin, dan hangat mulai tanggal 6-12 Mei 2013 mendatang. Tetap semangat belajar!