Menetap di negara orang untuk beberapa lama, ternyata membawa pengaruh positif buat Adit. Karena mengamati tren yang berkembang di sana, justeru mendorongnya untuk membuat bisnis tas. Yap, tinggal bersama orang-orang Singapura yang super sibuk, ternyata mereka juga gemar pakai tas yang simpel saat weekend .
Dari sanalah, Adit kemudian punya ide membawa tren Singapura itu ke Indonesia. Bersama tiga orang temannya, Rangga (28), Candra (22), dan Tunjung (22), Adit membuat brand bernama Niion.
Hidup Lebih Praktis
Melihat celah itu, Nion akhirnya bukan hanya sekedar tas. Kuartet ini mulai membuat tas-tas yang multifungsi. Salah satunya, produk yang mereka namakan Tron. Selain tas simpel dan catchy untuk dipakai, tas ini juga bisa diubah jadi afron alias celemek untuk memasak!
Namun bukan hal mudah bagi Niion untuk membuat tas multifungsi ini. Sang Production Manager, Candra mengaku kesulitan mencari vendor yang bisa menyulap desain mereka jadi barang jadi. "Jarang penjahit Indonesia yang bisa bikin tas kaya gini, butuh tiga bulan riset sampai akhirnya layak jual," curhat Candra.
Colorful
Saat produk-produk tas lain nggak berani untuk pakai warna cerah, Niion sebaliknya. Mereka yakin, setiap orang pasti punya warna favorit masing-masing. Permainan warna dari paling gelap sampai paling cerah jadi andalan
"Warna itu mewakili kepribadian seseorang, makanya kami pede dengan pakai warna-warna cerah yang jarang," ungkap Rangga yang juga berperan sebagai Project Manager Niion.
Pakai Bahan Sisa
Selain warna, Nioon juga menggunakan bahan-bahan yang jarang digunakan produk tas lain. Mereka menghindari bahan yang banyak dijual toko kebanyakan. Ini juga yang jadi keunikan produk-produk Niion.
"Kami pakai bahan sisa-sisa ekspor yang udah nggak kepake. Makanya, bahannya terbatas, malah harganya juga lebih murah, " tambah Candra pede.
Dari Marshanda Sampai Coboy Junior