Follow Us

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia - UI Salemba

- Rabu, 18 Februari 2015 | 11:47
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia UI Salemba
Hai Online

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia UI Salemba

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesiaatau disingkat FKG UI merupakan program S1 Reguler yang kampusnya terletak di Salemba, Jakarta Pusat. Fakultas kedokteran khusus untuk kesehatan gigi dan mulut ini masih berada dibawah naungan Universitas Indonesia sejak berdiri pada 1960 silam.

Pendirian fakultas ini dirintis karena munculnya keprihatinan tentang kondisi kedokteran gigi di Indonesia yang pada masa itu, perbandingan antara dokter gigi dan penduduk masih sangat kecil, yaitu 1: 200.000. Selain itu, lulusan dokter gigi Indonesia juga hanya berasal dari dua fakultas ternama (FKG Unairdan FKG UGM) dengan jumlah yang masih sangat sedikit, tidak pernah melebihi dari 35 orang lulusannya.

Untuk itu, pada tahun 1959, mendiang Prof. Dr. Ouw Eng Liang dan kawan-kawannya dari bagian Dokter Gigi dan Mulut FKUI mengajukan rencara terinci untuk mendirikan FKG di UI. Rencana itu mendapat dukungan dari Rektor UI Dr. Sudjono Djuned Pusponegoro dan Dekan FKUI Prof. Dr. M. Soekardjo, sehingga pada tanggal 21 Desember 1960, FKG UI resmi berdiri.

Di masa awal FKG UI berdiri tercatat hanya 71 orang mahasiswa yang menjadi angkatan pertamanya. Di sana pun baru ada 2 Staf Pengajar Tetap, 37 Staf Pengajar Luar Biasa, dibantu 7 tenaga administrasi termasuk pesuruh yang secara resmi membuka pintu bagi mahasiswa baru tersebut.

Masa Kuliah FKG UI

Untuk masa kuliah FKG UI terbagi dalam masa preklinik dan klinik. Masa preklinik ditempuh selama 3.5 tahun, terdiri dari 144 sks, tugas membuat sebuah karya ilmiah sebagai persyaratan kelulusan, dan menjadi seorang SKGatau Sarjana Kedokteran Gigi. Sedang masa klinik, dicapai kurang lebih 1.5 tahun, dengan 26 sks, dan merupakan masa dimana mahasiswa FKG UI menerapkan semua hal yang telah dipelajari sebelumnya, teori dan praktik, langsung dalam mengangani pasien secara nyata, untuk lulus menjadi seorang dokter gigi ahli.

Departemen yang ada di FKG, diantaranya Public Health, Konservasi, Radiologi, Prostodonsia, Pedodonsia, Periodonsia, Dental Material, Bedah Mulut, Ortodonsia, Oral Medicine, dan Oral Biology. Departemen ini membentuk suatu mata kuliah yang terintegrasi dilengkapi dosen-dosen spesialis dan professor yang professional.

Aktivitas Preklinik

Masa kuliah preklinik terdiri dari metode belajar PBL (Problem Based Learning) yang terdiri dari 2 kali pertemuan diskusi, pleno, dan praktikum. Karena sistem PBL ini, dimana mencari sumber bahan pembelajaran sesuai learning issue di luar pertemuan (sebagai pekerjaan rumah) dan kemudian mempresentasikan dan mendiskusikan bahan ini pada pertemuan diskusi lainnya, menyebabkan terdapat banyak waktu luang di kampus. Waktu luang ini dimanfaatkan mahasiswa untuk mencari bahan di perpustakaan, belajar bersama, ataupun menjadi seorang mahasiswa aktif. Untuk praktikum, setiap mahasiswanya dianjurkan untuk memiliki toolbox sendiri yang berisi alat-alat kedokteran gigi untuk perlengkapan praktikum.

Masa klinik ditempuh dengan memenuhi requirements, maksudnya untuk mencari dan merawat pasien yang sesuai dengan requirement tersebut, karena requirements itulah yang merupakan bahan kompetensi seorang dokter gigi.

Prospek Dokter Gigi

Prospek ke depannya tentu menjadi seorang dokter gigi lulusan UI, yang siap bekerja di manapun dengan hati yang tidak terpaku akan materi. Entah akan menjadi PNS dan siap mengabdi di puskesmas dan rumah sakit milik pemerintah, memiliki klinik praktik sendiri atau bersama, bekerja di klinik atau rumah sakit swasta, ataupun menjadi dosen atau peneliti yang terus berkembang.

Setelah menjadi dokter gigi, kita dapat terus berkembang dengan mengambil S2 ataupun Spesialisasi. Spesialisasi dokter gigi dalam berbagai bidang, diantaranya Konservasi, Radiologi, Prostodonsia, Pedodonsia, Periodonsia, Dental Material, Bedah Mulut, Ortodonsia, dan Oral Medicine.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest