HAI-Online.com - Makan kacang seringkali disebut bisa memicu munculnya jerawat, namun ternyata menurut Dosen UM Surabaya, Neny Triastuti, itu hanya mitos belaka.
Kacang sendiri mengandung lemak dan protein yang tinggi sehingga butuh waktu dan tenaga yang nggak sedikit untuk mencernanya.
Menurut Dosen Fakultas Kedokteran UM Surabaya ini, lambatnya proses cerna tersebut menyebabkan sel kekebalan tubuh (imun) seseorang menjadi aktif sehingga memproduksi antibodi untuk mengatasi masalah ini.
Antibodi tersebut dapat mengiritasi kelenjar sebaceous atau kelenjar minyak, sehingga meningkatkan produksi sebum atau minyak alami secara berlebih.
“Produksi sebum yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori sehingga berisiko menyebabkan tumbuhnya jerawat,” ujar Neny dilansir dari laman UM Surabaya, Kamis (15/9/2022).
Neny menjelaskan, dari hasil studi dalam jurnal Biomedicine & Pharmacotherapy, kacang yang biasa dikonsumsi biasanya memiliki perbandingan omega-3 dan omega-6 yang kurang ideal, yakni 1:17.
Baca Juga: Inilah 5 Perbedaan Fungal Acne Sama Jerawat Biasa, Lengkap dengan Cara Mengatasinya
Hal tersebut jadi masalah karena asam lemak omega-6 adalah jenis nutrisi yang dapat meningkatkan risiko peradangan dalam tubuh, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah terlalu banyak.
Sementara itu, beberapa hasil studi membuktikan bahwa asam lemak omega-3 merupakan sumber nutrisi alami peradangan.
Kalau dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, asam lemak omega-3 justru dapat mencegah pembentukan jerawat.
“Ketidakseimbangan antara asam lemak omega-6 dan omega-3 itulah yang menyebabkan tubuh mengalami inflamasi atau peradangan sehingga berisiko memperburuk kondisi kulit yang berjerawat,” pungkasnya.
Meski kaitan antara makanan asam lemak omega-3 dan risiko jerawat tampak menjanjikan, perlu diketahui kalau belum ada hasil studi yang dapat membuktikan anggapan kacang membuat jerawat secara ilmiah.