Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sering Kesemutan Ternyata Nggak Boleh Disepelekan, Bisa Jadi Mengidap Penyakit Ini!

Tanya Audriatika - Selasa, 06 September 2022 | 12:35
Ilustrasi kesemutan. Sering kesemutan ternyata nggak boleh dianggap sepele.
Shutterstock

Ilustrasi kesemutan. Sering kesemutan ternyata nggak boleh dianggap sepele.

HAI-Online.com - Sering mengalami kesemutan ternyata nggak bisa dianggap sepele, karena hal tersebut menandakan kondisi yang berbahaya.

Kesemutan sendiri merupakan sensasi tertusuk-tusuk, terbakar dan mati rasa di bagian tubuh tertentu, seperti ada ratusan semut yang tetiba menggerayangi tubuh. Istilah medisnya yakni parestesia.

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya, Era Catur Prasetya menjelaskan, kesemutan yang berlangsung lama atau berulang-ulang dapat menandakan kondisi yang berbahaya.

Menurutnya, penyebab kesemutan bisa timbul karena aktivitas yang terlalu tegang dan dalam waktu lama.

Pada dasarnya kesemutan merupakan suatu gejala dari gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsang listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh.

“Kesemutan yang terjadi diiringi gejala lain, perlu diperhatikan. Kesemutan bisa saja menjadi awal gejala penyakit atau sebaliknya, karena penyakit yang diderita,”tutur Catur dilansir dari laman UM Surabaya, Selasa (6/9/2022).

Baca Juga: Kemenpora dan Unesa Kerja Sama Bikin Sentra Pembinaan Para Atlet

Ia menjelaskan, jika kesemutan diiringi dengan rasa haus, seringnya intensitas buang air kecil, berat badan turun walaupun banyak makan, nyeri seperti ditusuk-tusuk pada telapak kaki, segera lakukan pemeriksakan.

Bisa jadi ini gejala lain komplikasi Diabetes Mellitus (kencing manis).

Kedua, kesemutan juga bisa terjadi karena kekurangan kalsium. Kalsium merupakan jenis mineral penting yang dibutuhkan untuk kontraksi otot dan transmisi syaraf.

Kekurangan kalsium bisa menyebabkan kram otot dan kesemutan, tetapi mungkin juga menandakan masalah gagal ginjal, kekurangan vitamin D dan Hipoparatiroidisme (penurunan fungsi kelenjar paratiroid).

Ketiga, kesemutan akibat cedera. Kesemutan dan kram akibat trauma kompresi saraf dapat terjadi setelah seseorang mengalami kecelakaan atau cedera pada tulang belakang.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x