HAI-Online.com - Di 2021, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim sudah mengubah evaluasi sistem pendidikan dengan Asesmen Nasional (AN), bukan UN lagi.
Sebelum resmi menjadi Asesmen Nasional 2021 (AN), terhitung sudah ada enam kali pergantian nama, mulai dari Ujian Penghabisan, Ujian Negara, Ujian Sekolah, Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional, Ujian Akhir Nasional, dan Ujian Nasional.
Adapun, seluruh nama tersebut punya misi yang sama, yakni mengevaluasi.
Meski tujuan AN ini untuk mengevaluasi, namun AN sangat berbeda dengan UN.
Melansir dari laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek lewat Kompas.com, simak nih, 3 perbedaan antara AN dan UN:
AN nggak menilai hasil individu siswa
Tentunya, dari dulu sistem evaluasi pendidikan dalam Ujian Nasional hanya mengukur hasil individu setiap peserta didik.
Hal yang terjadi seolah-olah segalanya dibebankan kepada siswa, sehingga siswa bekerja lebih keras agar mendapatkan hasil yang terbaik. Padahal, sebenarnya ini adalah tugas sekolah untuk mendidik siswanya.
Jika UN yang menilai hasil individu siswa, AN nggak lagi mengevaluasi hasil belajar murid, tetapi lebih mengevaluasi sistem pendidikan.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Simak 9 Perbedaan Ujian Nasional dan Asesmen Nasional 2021
Karenanya, hanya sebagian siswa yang bakal mengikuti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Nantinya, siswa yang ikut juga dipilih secara acak, sehingga dapat merepresentasikan seperti apa sistem pendidikan di sekolah tersebut.
Melihat proses pembelajaran secara komprehensif