Follow Us

Pria Ternyata Lebih Sering Kerontokan Rambut, Ternyata Ini Sebabnya

Tanya Audriatika - Jumat, 19 Agustus 2022 | 13:10
Ilustrasi pria ternyata lebih sering mengalami rambut rontok.
Towfiqu barbhuiya/ Unsplash

Ilustrasi pria ternyata lebih sering mengalami rambut rontok.

Terlepas dari fungsinya, rupanya DHT menjadi salah satu penyebab dari kebotakan yang dikenal sebagai alopecia.

Hormon DHT dikatakan mampu memperpendek siklus rambut menerima nutrisi yang dialirkan ke seluruh tubuh. Kemudian rambut menjadi lebih rapuh dan mudah rontok.

"Jadi, hormon DHT itulah yang membuat akar rambut menjadi keras, membuat nutrisi ke akar rambut jadi berkurang, sehingga rambut akan mati dan rontok," jelas dokter Nina.

Meski begitu, nggak semua pria dengan testosteron tinggi akan mengalami kerontokan hingga kebotakan pada rambut.

Ada faktor lain yang mendukung risiko masalah rambut, yaitu faktor genetika yang sulit untuk dihindari.

"Itu juga tergantung keturunannya. Jadi, kalau ada kakek, atau adik yang rambutnya mengalami kebotakan, biasanya kita akan mengalaminya juga," katanya.

Pada fase kerontokan rambut, masing-masing pria juga memiliki pola yang berbeda.

Secara umum, kerontokan rambut yang disebabkan dua faktor tersebut mulai terlihat di usia 20 tahun. Umumnya kerontokan rambut yang terjadi sudah di atas batas normal, yakni di atas 50-100 helai per hari.

Setelah itu, rambut rontok menjadi lebih banyak di usia 30-35 tahun, yang kemudian memicu pria mengalami kebotakan dan rambut menjadi lebih tipis. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest