Follow Us

Slank Bikin Koperasi di Markas Jalan Potlot Jakarta, Slankops: Dari Slankers untuk Kesejahteraan Bersama

Al Sobry - Rabu, 20 Juli 2022 | 09:47
Slank mendirikan Slankops

Slank mendirikan Slankops

HAI-Online.com - Dari merintis Warung Slank (Warslank), kini grup musik Slank meluncurkan pendirian koperasi yang diberi nama Slankops.

Dengan kekuatan utama jutaan fans di Tanah Air yang dikenal dengan sebutan Slankers, koperasi ini berpotensi besar menciptakan wirausaha baru dan mengembangkan unit usaha yang dibangun oleh dan untuk para Slankers.

Peluncuran Slankops secara resmi digelar pada Selasa (19/7/2022) di markas Slank di Jalan Potlot III, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki serta Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca Juga: Nggak Dapat Izin Syuting, Slank Pakai Izin Demo Bikin Klip Orkes Sakit Hati!

Selain personel Slank yang terdiri dari Kaka, Bimbim, Ivan, Ridho, dan Abde, peluncuran ini juga dihadiri oleh Bunda Ifet, Ibunda Bimbim sekaligus tokoh penting berdirinya Slank.

Nah, bentuk koperasi multipihak yang sesungguhnya telah berdiri sejak April 2022 ini merupakan perjalanan panjang sejak tahun 2019. Pandemi Covid-19 menjadi pemicunya dimana yang tadinya dianggap penghambat justru dimaknai oleh personel Slank, Bimbim, sebagai proses pematangan.

Sebagai titik awal, Slankops secara resmi mendukung Warung Slank (Warslank) yang dapat dirintis oleh para Slankers di seluruh daerah.

Bimbim mengatakan, semua lagu Slank yang berkisah tentang solidaritas, gotong royong, dan keadilan sosial kini semakin direalisasikan dalam bentuk koperasi.

Tahun 2019, koperasi ini sudah mulai dibahas bersama Menkop dan UKM.

”Awalnya, kami ngobrol dengan Kang Teten soal bagaimana memberdayakan penggemar dari Sabang sampai Merauke yang bercita-cita ingin mandiri secara ekonomi? Akhirnya, sebelum Covid-19 merajalela, tercetusnya ide pendirian Slankops. Koperasi berbasis penggemar band rock and roll mungkin ini yang pertama di dunia,” ujar Bimbim.

Teten menuturkan, Slank tidak ada matinya. Idenya banyak dan terus tumbuh. Dari lirik-lirik lagunya, Slank mencerminkan sikap pro-perubahan sosial. Band ini betul-betul memikirkan kesejahteraan fans-nya.

”Ini koperasi pertama yang berbasis komunitas fans club. Ini akan menjadi role model. Kalau di dunia, ada koperasi fans club sepak bola Barcelona. Slank ini brand besar. Apa pun yang memiliki brand, ini bisa memiliki nilai yang tinggi,” ujar Teten.

Kebetulan, lanjut Teten, Kemenkop dan UKM sedang memiliki konsep koperasi multipihak. Koperasi ini dapat lebih modern. Tidak hanya memiliki anggota, tetapi juga ada investor dan pendirinya serta bisa berbagi secara fair.

Menurut Teten, koperasi ini bisa berbasis crowd funding. Misalnya, Slankops memiliki anggota 1 juta orang. Dengan iuran Rp 50.000 per bulan, jumlah uang yang terkumpul bisa mencapai Rp 50 miliar dalam satu bulan. Tentu, ini berpotensi membangun warung bagi Slankers di sejumlah daerah.

Sebagai wadah koperasi, keanggotaan Slankops nggak cuma dikhususkan bagi para Slankers, tetapi juga terbuka bagi masyarakat umum.

Baca Juga: Viral Pengendara Motor Curi Pertamax di SPBU, Pertamina Kutuk Keras Tindakan Itu

Bahkan, keterbukaan cara keanggotaan koperasi ini dipermudah dengan menggunakan akses digital.

Ivan mengatakan, ”Dengan data Slankers yang terdapat dalam media sosial sebanyak 7 juta orang, tentunya hanya dengan target 1 persen saja, koperasi ini sudah memiliki anggota 70.000 orang.”

Ridho menambahkan, keanggotaan Slankops bakal menjadi cerminan diri bahwa Slank memiliki ”akar rumput” yang kuat.

Selain memanfaatkan kekuatan ini, Slank juga ingin memberikan kesempatan agar anggotanya bisa mandiri. Tidak hanya menjadi penonton pertunjukan Slank atau membeli album Slank, tetapi juga dapat menciptakan sesuatu yang menghasilkan nilai ekonomi bagi diri mereka sendiri.

"Kami menciptakan dan mereka ikut di dalamnya,” ujar Ridho. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest