Follow Us

Pasar Kripto Anjlok, Nilai LUNA Turun, Apa Sih Penyebabnya?

Alvin Bahar - Sabtu, 14 Mei 2022 | 19:05
ilustrasi uang kripto Terra Luna
chiefidea

ilustrasi uang kripto Terra Luna

HAI-ONLINE.COM - Kondisi market aset kripto dalam beberapa waktu terakhir mengalami banyak tekanan.

Alhasil, penurunan market terus terjadi dan sejumlah aset kripto masih nyaman berada di zona merah dalam sepekan terakhir.

Kondisi market langsung mendadak 'sakit' mengingat situasi makroekonomi sedang tak pasti.

Di samping itu, pasar crypto juga telah diguncang oleh stablecoin algoritmik dari TerraUSD (UST) yang nilainya runtuh dan gagal menjaga persamaan nilai tukarnya terhadap dolar AS.

Kemudian, LUNA, aset kripto di jaringan Terra juga kehilangan lebih dari 90% dari harga tertingginya.

"Sentimen negatif dampak dari drama stablecoin TerraUSD (UST) membuat pelaku pasar khawatir dan ragu atas kondisi pasar stablecoin dan pasar kripto pada umumnya yang terlalu volatil untuk saat ini. Ketakutan ini pun semakin bertambah setelah Menteri Keuangan AS, Janet Yellen dan The Fed kompak mengatakan bahwa stablecoin adalah risiko besar yang mengancam sektor keuangan," kata seorang investor dan trader, Afid Sugiono.

Namun, secara keseluruhan investor masih kompak melakukan aksi jual dan melepas aset berisiko mengingat situasi makroekonomi sedang tak pasti.

Baca Juga: Awalnya Laku Rp41 Miliar, NFT Tweet Pertama Pendiri Twitter Rugi Besar Pas Dijual Lagi, Cuma Laku 4 Juta!

Kondisi inflasi Amerika Serikat masih akan terus menggentayangi ekonomi Negeri Paman Sam itu, sehingga mereka pun hijrah dari aset-aset volatil aman ke aset aman seperti Dolar AS.

"Laju inflasi yang melebihi proyeksi menyebabkan investor untuk melepas aset berisikonya. Hal ini ikut menghantam pasar aset kripto," ungkap Afid.

Sementara itu, penurunan harga LUNA ini sangat terpengaruh oleh faktor peg atau berkurangnya nilai dari stablecoin asli jaringan Terra, UST. Stablecoin UST turun ke level $ 0,22 pada perdagangan Jumat (13/5) yang merupakan terendah sepanjang masa.

Afid menerangkan kemungkinan besar penurunan ini terkait juga dengan adanya attack dari 'oknum' yang memanfaatkan kelemahan dari mekanisme yang Terra punya. Kelemahan dari Terra LUNA adalah soal "death spiral".

LUNA memiliki hubungan mutual dengan UST. Setiap ada UST diterbitkan, ada supply LUNA yang di-burn, begitu pula sebaliknya. Seharusnya secara algoritma, ketika harga UST jatuh, ada UST yang di-burn dan LUNA yang diterbitkan. Nilai Terra LUNA bisa turun, jika TerraUSD dianggap nggak stabil.

"Blockchain Terra sempat berhenti untuk menghindari penyerangan governance pada jaringannya dan untuk membentuk rencana baru. Governance attack adalah kondisi di mana token yang digunakan untuk hak suara dikendalikan sebagian besar oleh satu pihak saja sehingga bisa merusak atau mengubah jaringan," kata Afid.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest