HAI–Online.com – Pembelajaran tatap muka (PTM) jenjang SMA dan SMK di wilayah Tangerang Raya terpaksa dihentikan sementara akibat meningkatnya kasus covid-19, khususnya varian omicron yang terjadi belakangan ini.
Penghentian PTM dilakukanGubernur Banten Wahidin Halim setelah adanya evaluasi terkait kasus positif Covid-19 dan varian omicron di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan yang meningkat.
"Untuk Tangerang Raya sudah disepakati bahwa tidak ada PTM, kembali ke PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)," ujar Wahidin kepada awak media di Gedung Negara Banten, Kota Serang, Rabu (2/1/2022).
Wahidin menjelaskan, khusus pelaksanaan PTM di wilayah Lebak dan Pandeglang akan dilakukan evaluasi setiap harinya apakah dihentikan atau tetap dilanjutkan.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang sampai 7 Februari, Catet Nih Aturan PTM Terbaru
Sedangkan di Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon masih melaksanakan PTM dengan kehadiran siswa setiap kelas 25 persen.
"Evaluasi kita setiap hari melihat perkembangan, minggu ini apakah wilayah barat masih kuning. Tapi, Tangerang Raya oranye, kita PPKM level 2 masih ada toleransi sekolah PTM di wilayah barat Banten," papar Wahidin.
Wahidin menambahkan, pelaksanaan PTM merupakan keinginan orangtua agar anak-anak dapat belajar di sekolah.
Namun, karena terjadi lonjakan kasus perharinya mencapai angka 2.500-an, maka PTM dievaluasi dan dihentikan di Tangerang Raya.
"Walaupun tahu banyak masyarakat yang menuntut (tetap PTM) dari orangtua terutama anak-anak," kata dia.
Baca Juga: Nggak Pergi Kemana-mana, Pelajar SMA 6 Jakarta Positif Covid-19, PTM Kembali Dihentikan
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta pelaksanaan PTN di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk dievaluasi mengingat terjadi lonjakan kasus Covid-19 terutama varian omicron.
"Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten," kata Jokowi. (*)