HAI-Online.com - Aksan Sjuman menceritakan waktu dulu sempat ditawarin gabung sama band asal Jerman, Scorpions. Sayangnya, dia mengaku nggak tertarik pada saat itu dan menolak mentah-mentah tawaran tersebut.
Drummer yang kerap disapa Wong Aksan menjelaskan awal mulanya ketika Scorpions datang ke Indonesia, ia sedang berada di Hardrock Cafe bareng sama band tersebut dan mengaku sempat mengobrol.
"Dia nggak bisa nge-jam. Terus gue dateng karena gue punya kenalan, terus ngobrol-ngobrol sama pemainnya," tutur Aksan Sjuman di Youtube SoundCorners.
Baca Juga: Aksan Sjuman Ungkap Inspirasi Ketukan Drum Lagu Kirana Dewa 19, Ternyata dari Lagu Lawas Ini
Pas ngobrol itu, dia langsung ditawarin untuk main dengan Scorpion di Jerman. Melihat latar belakang Aksan yang sudah pernah main di Jerman, tentu membuat band tersebut kepincut merekrutnya.
"Ikut gue aja deh yuk, katanya gitu. Terus gue bilang, aduh gue udeh ada band di sini (Dewa 19)," ujarnya.
Aksan menjelaskan, kisahnya yang menolak gabung sama Scorpions bisa dibilang sebagai 'bar story'. Artinya, sebuah cerita yang bakal dibahas orang-orang di bar. Drummer itu bersikukuh kalo cerita itu memang benar adanya dan apabila ia saat itu setuju maka sudah berada di Scorpion.
"Tapi itu bener-bener terjadi kok, sumpah demi Tuhan. Kalo gue andainya hari itu gue bilang 'Ok', besok gue berangkat ke Jerman mungkin bisa," imbuhnya.
Baca Juga: Pernah Ditawarin Jadi Drummer Dewa 19 tapi Menolak, Bimo Sulaksono: Nggak Enak Gue Sama Aksan
Selain masih berada di Dewa 19, Aksan mengaku alasan lainnya ia menolak tawaran itu karena nggak terlalu suka dengan Scorpion meski saat itu begitu populer.
Saking biasa aja, Aksan Sjuman mengaku nggak menyesal menolak tawaran itu. Menurutnya, saat itu dia lebih senang mengerjakan apa yang dia suka. Tetapi, misal Genesis dateng dan tawarin main bareng, terus ditolaknya, ia mengaku bakal punya penyesalan yang luar biasa.
Aksan Sjuman akhirnya memilih berkarier dengan Dewa 19 ketimbang Scorpions. Namun, saat bersama band asal Surabaya itu dia hanya berkarya di satu album saja yaitu Pandawa Lima (1997). Setelah itu, dia keluar dan bergabung bersama Potret.