HAI-Online.com - Pencurian barang-barang di toko bergaya flash mob tengah marak terjadi di Amerika Serikat (AS) jelang musim belanja liburan nataru.
Home Depot di Lakewood juga sempat menjadi sasaran pencurian berkelompok pada bulan lalu, ketika sekelompok orang yang sedikitnya terdiri dari delapan pria muda masuk ke toko menggunakan palu, linggis, dan kunci pas, sebagaimana dilaporkan Los Angeles County Sheriff's Department.
Belum lagi, sejumlah pencurian dengan cara yang samanjuga dilaporkan terjadi setelah tindakan kriminal ini ramai diberitakan di medsos.
Akibatnya, menurut laporan VOA Indonesia, sejumlah jendela toko kini ditutup dengan papan kayu, dan semakin banyak polisi yang dikerahkan ke jalan.
"Kami harus beraksi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Mereka berhenti di satu toko, memecahkan jendela, masuk dan mengambil sebanyak yang mereka bisa bawa," ujar Kepala Kepolisian San Francisco, William Scott.
Para pekerja toko dan pelanggan pun kini dibuat khawatir dengan aksi rampok flash-mob itu, apalagi laporan lain menyebutkan bahwa kasi tersbeut bukan spontanitas melainkan direncanakan.
Baca Juga: JKT48 Gelar Flashmob
"Aksi kriminal retail terorganisasi sudah menjadi isu yang kami hadapi selama beberapa tahun. Ini bukan hal baru, tetapi biasanya bukan kekerasan seperti ini. Siang bolong dengan pelanggan dan pekerja masih di dalam toko, ini jadi semakin serius," terang Presiden California Retailers Association, Rachel Michelin.
Ia curiga aksi kriminal ini berakar pada gembong yang merekrut anak muda via media sosial.
"(Gembong) membayar mereka dengan uang. 'Hei, kami akan bayar beberapa ratus dollar, kami perlu kamu mencuri beberapa barang ini. Ambil sedikit buat kamu, sisanya buat kami'. Barang-barang itu akan mereka jual lagi."
Barang-barang curian itu sering kali dijual lagi secara online. Michelin lalu menyarankan warga ikut waspada untuk memilih barang saat berbelanja online.
Editor : Hai
Baca Lainnya
PROMOTED CONTENT
Latest