HAI-ONLINE.COM - Pemerintah provinsi DKI Jakarta menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas mulai Senin (30/8/2021).Dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 883 Tahun 2021, terdapat 610 sekolah yang diizinkan untuk menggelar tatap muka terbatas setelah melalui asesmen.
"Menetapkan satuan pendidikan yang melaksanakan pembelajaran tatap muka pembelajaran campuran tahap I pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat sebagaimana tercantum dalam lampiran I dan lampiran II merupakan bagian nggak terpisahkan dari keputusan Kepala Dinas Pendidikan ini," tulis Kepala Disdik DKI Jakarta Nahdiana.Apa aja yang terjadi di hari pertama? Ada beberapa yang unik, nih!
Baca Juga: Pelajar di Wilayah PPKM Level 1-3 Disuruh Siap-Siap Belajar Tatap Muka di Sekolah
1. Malah bikin kerumunan orang tua
Sekolah tatap muka memang diwajibkan taat protokol banget, tapi masih ada aja tuh kerumunan!Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengakui adanya kerumunan orangtua murid di sejumlah sekolah di Jakarta, seperti di SMKN 26 Jakarta, dan SMKN 32 Jakarta. Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja mengatakan, kerumunan nggak bisa dihindari lantaran banyaknya orangtua murid yang mengantar-jemput anak mereka."Kalau kerumunan, rewel sekali itu. Petugas keamanan meminta mereka untuk jaga jarak, cuma kalau (mengatur) ribuan orang ya susah juga," ucapnya, Senin, seperti dilansir TribunJakarta.
Taga mengimbau kepada seluruh orangtua murid agar tetap menjaga protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dan mengurangi interaksi satu sama lain. "Tolong hindari kerumunan, yang menjemput menjaga jarak, jangan justru anaknya bisa diatur, orang tua susah diatur," ujarnya.
2. Wajib bawa makanan sendiri
SMKN 12 Tanjung Priok jadi salah satu sekolah di Jakarta Utara yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Senin (30/8/2021). Wakil Kesiswaan SMKN 12 Hasan Kuswana mengatakan, proses belajar dilakukan dengan kapasitas 50 persen dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Salah satu syarat tertulis, para siswa tersebut wajib membawa makanan sendiri dari rumah. "Bawa makanan sendiri. Kantin juga nggak dibolehkan buka, karena takut berkerumun. Makannya di kelas, bawa masing-masing," tutur Hasan.
3. Siswa dipulangkanSeorang siswa SMK Negeri 32 Tebet, Jakarta Selatan, AF (15), dipulangkan karena mengalami gangguan kesehatan di hari pertama PTM. Bu Sri, seorang guru di SMK tersebut mengatakan bahwa AF mengeluh sakit di dada. Ketika diperiksa, ternyata kadar hemoglobin dalam darah siswi tersebut rendah. Bu Sri kemudian menuntun AF turun dari kelasnya ke lantai dasar. Saat ditemui, AF tak banyak bicara. “Iya agak sakit. Hemoglobinnya rendah,” ujarnya singkat. Ibunda AF, Ina, mengatakan bahwa putranya sudah sarapan sebelum berangkat sekolah. Ina mengaku juga membawakan bekal makanan. “Dulu memang sempat kekurangan darah. Mungkin juga kaget karena mulai kegiatan sekolah,” kata Ina saat ditemui di halaman sekolah.