Ada orang-orang yang memiliki previledge untuk memulai dari 100, ada orang yang memiliki previledge untuk memulai dari 0, dan bahkan ada yang terpaksamemulai dari angka minus.
Sejauh apa kita berlari, dari start point kita, itulah pencapaian kita.
Kita semua berada di pertandingan yang berbeda-beda. Sesekali kita perlu menyadari dan melihat hasil usaha kita. Sejauh apa kita berada dari kondisi awal kita?
Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Orang Malas Konsultasi ke Psikolog, Salah Satunya karena Stigma Sosial
3. Menerima dan Maafkan diri
Jika kamu bisa memaafkan kesalahan orang lain, maka seharusnya kamu juga bisa memaafkan diri sendiri.Manusia pasti pernah berbuat salah dan nggak ada yang sempurna. Ingatlah bahwa kebermaknaan manusia bisa melalui banyak hal. Bisa jadi sifat memberi, bisa jadi mengasihi, bisa jadi prestasi maupun hal-hal lain. Manusia adalah individu yang progressive.
Dirinya di hari ini, bisa jadi berbeda di masa yang akan datang. Kebajikan hari ini, adalah hasil belajar di masa lalu.
4. Mengambil jeda dan memilih tempat untuk saling menguatkan
Kalian pasti pernah berada disituasi sangat memberatkan dan menuntut. Saat ngalamin situasi tersebut,kitabisa memilih untuk mengambil jeda atau keluar dari lingkungan tersebut.Kita juga bisa memilih untuk berada di dalam lingkungan yang saling mensyukuri progress yang ada pada diri masing-masing, merayakan keberhasilan maupun saling menguatkan dalam kondisi yang nggak ideal.
5. Apresiasi pada diri sendiri
Memberi hadiah nggak hanya bisa dilakukan pada orang lain, namun juga diri sendiri. Memberikan apresiasi diri merupakan langkah awal untuk mencintai diri sendiri.Kalianberhak mendapatkan apresiasi atas berbagai usaha, kerja keras, dan kesulitan hidup yang telah dialami.
Pahami apa yang menjadi kesukaan kalian, misalnya makanan enak atau CD band favorit,dan jadikan hal itu sebagai self-reward buat kalian. (*)