HAI-Online.com - Lollapalooza menjadi festival musik besar pertama yang digelar secara offline di tengah merebaknya pandemi covid-19. Walau begitu, penularan covid-19 di acara ini didapati sangat rendah.
Digelar di Grant Park, Chicago, Amerika Serikat pada 29 Juli sampai 1 Agustus 2021, Lollapalooza dihadiri 385.000 pengunjung yang tampak dengan leluasa menikmati vibes konser seperti sebelum masa pandemi. Dempet-dempetan, dan banyak di antanya yang terlihat nggak pake masker.
Memang terlihat normal dan seru. Dan bisa begitu karena mayoritas pengunjung Lollapalooza 2021 udah menerima vaksin covid-19.
Berdasarkan laporanBillboard, dari 300 ribuan pengunjung yang hadir -belum termasuk kru, staf, dan performer- 90 persennya telah mendapat vaksin covid-19.
Baca Juga: Konsisten Jaga Kultur Hip Hop di Indonesia, FLAVS Festival 2021 Bakal Digelar Virtual
Banyakpihak yang meyakini potensi akan meroketnya penularan covid-19 dari acara ini karena protokol covid-19 hanya memfokuskan pada kewajiban vaksin untuk para pengunjung.
Namun berdasarkan informasi yang diungkap Departemen Kesehatan Publik Kota Chicago, hanya .0004 persen dari total penonton yang dilaporkan terjangkit covid-19 setelahnya.
"14 hari berlalu sejak hari pertama Lolla dan kami masih melanjutkan investigasi," kata Komisioner Departemen Kesehatan Publik Kota Chicago, Allison Arwady, mengutip dari Billboard.
Baca Juga: Promo Tur Album Terbaru, Japanese Breakfast Wajibkan Vaksinasi untuk Para Penonton
"Tak didapati temuan tak terduga saat ini dan tidak didapati bukti penyebaran luar biasa dari acara ini dan dampak besarnya terhadap epidemi covid-19 di Chicago," lanjut Arwady.
Pihaknya juga mengungkap, para penonton yang belum divaksin namundites negatif 72 jam sebelum menghadiri konser, 0,0016 persen di antaranya melaporkan hasil tes positif.