HAI-Online.com - Sebuah studi terbaru menemukan fakta bahwa kesukaan terhadap film-film penuh kesuraman, dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam menghadapi pandemi.
Melansir National Geographic Indonesia, penelitian yang dilakukan oleh Aarhus University di Denmark tersebut mendapati bahwa mereka yang bisa menikmati film horor cenderung bisa menghadapi pandemi lebih baik dibanding mereka yang tidak.
Baca Juga: Diunduh Lebih dari 2 Juta Kali, Periksa 25 Aplikasi Android yang Curi Password Facebook
Para peneliti melakukan survei pada 310 partisipan di Amerika Serikat dengan syarat tertentu. Mereka kemudian diberikan kuesioner tentang kebiasaan menonton serta ditanya mengenai seberapa siap mereka menghadapi pandemi COVID-19
Mereka pun mendapati kalo genre film “prepper” atau bertema bencana dapat membuat para penontonnya lebih siap secara mental menghadapi krisis dalam kehidupan nyata.
Fim yang termasuk dalam genre “prepper” tadi meliputi invasi alien, hari kiamat, dan zombie.
Mereka yang gemar nonton film genre ini kemungkinan juga lebih lihai untuk mempraktekkan strategi bertahan hidup.
Baca Juga: Mulai 6 Juli 2020, Aktivitas Bioskop Hingga Nobar Kembali Diizinkan Beroperasi di DKI Jakarta
Meski penelitian ini belum ditinjau lebih lanjut, namun bisa disimpulkan kalo mereka yang suka film kayak Contagion dinilai lebih mampu mengatasi realitas kehidupan selama pandemi.
Sementara itu, partisipan yang tidak menonton film bencana tapi menyukai film horor disebut menunjukkan ketahanan psikologis, tapi nggak punya kesiapan untuk menghadapi pandemi.
“Film menarik Anda masuk ke dalamnya dan melihat sudut pandang karakter. Anda secara tidak langsung pun ‘mempelajari’ situasinya dan berlatih dari skenario. Dan saya rasa, banyak orang belajar dari situ. Kita bisa lihat banyak yang mulai memborong tisu toilet selama pandemi,” papar Coltan Scrivner, psikolog dari University of Chicago. (*)
Artikel ini telah terbit di National Geographic Indonesia dengan judul "Orang yang Suka Film Horor dan Bencana Lebih Mudah Menghadapi Pandemi COVID-19"