Follow Us

Gitar Akustik Kurt Cobain Terjual Rp85 Miliar, Bakal Digunakan Untuk Pulihkan Industri Musik Global

Bagas Rahadian - Senin, 22 Juni 2020 | 16:38
Kurt Cobain saat tampil bersama Nirvana di 'MTV Unplugged'
YouTube/Nirvana

Kurt Cobain saat tampil bersama Nirvana di 'MTV Unplugged'

HAI-Online.com - Gitar akustik kepunyaan Kurt Cobain berhasil terjual dengan harga yang luar biasa tinggi melalui mekanisme lelang, yakni 6 juta dollar AS atau senilai Rp. 85 miliar.

Pada Juni 2020, gitar Martin D-18E keluaran tahun 1959 itu diikutsertakan dalam daftar barang yang dilelang di rumah pelelangan Julien's Auctions di Amerika Serikat.

Dinilai bersejarah lantaran pernah digunakan oleh si frontman Nirvana dalam acara 'MTV Unplugged' di tahun 1993 (setahun sebelum kematian Cobain), gitar tersebut ditaksir di harga awal senilai Rp 14,8 miliar.

Kini, gitar tersebut telah mencatat rekor sebagai gitar termahal di dunia usai dibeli oleh pebisnis Australia bernama Peter Freedman.

Melansir ABC News, melalui pembelian bernilai fantastis tersebut, Freedman berencana ikut ambil bagian dalam memulihkan industri musik global yang kini tengah terpuruk akibat wabah covid-19.

Kabarnya, Freedman akan menampilkan gitar tersebut dalam sebuah pameran keliling dunia, dengan hasil dari pameran tersebut akan didonasikan kepada sektor industri musik dunia.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif HAI Bareng Alexander 23: Kenalan Sama Solis Pop Yang Sempat Jajal Karier di Band

"Saya melakukannya untuk menyorot betapa sektor seni tengah mengalami krisis," kata Freedman yang, mengutip ABC News.

"Ketika saya tahu itu tersedia, saya berpikir, 'Tidak ada yang bisa mengalahkan melakukan ini' - dan saya benar."

Freedman menambahkan bahwa dia senang proses pelelangan dapat menembus nilai setinggi itu.

Pendiri perusahaan mikrofon Rode itu mengatakan, melalui aksinya tersebut, dia hendak mendorong orang-orang untuk ikut memberi sumbangsih dalam memulihkan industri seni.

"Para musisi dan seniman tidak mendapat apa-apa saat ini, seolah-olah mereka semua tidak ada," katanya.

"Banyak orang menyukai seni, tetapi mereka tidak mau mendukungnya."

"Saya kenal orang yang tidur di lantai, tidak punya uang untuk makan dan punya keluarga - mereka butuh bantuan sekarang," pungkas pemilik perusahaan mikrofon Rode tersebut.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest