Follow Us

Mendikbud Larang Semua Kampus Gelar Kuliah Tatap Muka Hingga Waktu yang Belum Ditentukan

Bayu Galih Permana - Selasa, 16 Juni 2020 | 14:30
Ilustrasi perkuliahan
Pixabay/nikolayhg

Ilustrasi perkuliahan

HAI-Online.com - Meski tahun akademik baru akan tetap dimulai bulan Agustus mendatang, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim melarang semua perguruan tinggi untuk menggelar kuliah tatap muka hingga waktu yang belum ditentukan

Kepastian ini sendiri didapatkan melalui pernyataan yang disampaikan oleh Nadiem dalam konferensi video Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19 pada Senin (15/6) kemarin.

Dalam pernyataannya, Nadiem mengatakan bahwa langkah itu diambil guna menomorsatukan keselamatan dari semua elemen yang berada di kampus.

"Karena keselamatan adalah yang nomor satu, saat ini perguruan tinggi masih melakukan secara online sampai ke depannya mungkin kebijakan berubah. Tapi sampai saat ini belum berubah, jadi masih melakukan secara daring. Itu adalah keputusan dari Kemendikbud saat ini," ujar Nadiem.

Baca Juga: Kita Nggak Sendiri, Ilmuwan Sebut Ada 30 Peradaban Alien di Galaksi Bima Sakti

Selain itu, Nadiem menilai universitas lebih mudah untuk mengadopsi pembelajaran jarak jauh dibanding dengan pendidikan menengah dan dasar.

Untuk mata kuliah yang nggak bisa dilakukan secara online, Nadiem menyarankan kepada kampus untuk meletakannya di bagian akhir semester.

Sementara itu, untuk aktivitas-aktivitas yang berpengaruh pada kelulusan seperti skripsi atau tesis, pihak universitas boleh memberikan izin bagi mahasiswa mereka datang ke kampus.

"Ada yang namanya aktivitas prioritas. Aktivitas prioritas itu adalah yang berhubungan dengan kelulusan mahasiswa yang sulit sekali dilakukan secara daring," tambahnya, sambil mengingatkan pihak kampus untuk menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Dituduh Pakai Narkoba, Bintang Emon Dapet Dukungan Netizen dan Sesama Komika

Hal ini sendiri dilakukan karena Kemendikbud nggak ingin mengorbankan potensi mahasiswa untuk bisa lulus dalam waktu dekat.

"Kenapa kita memperbolehkan itu, karena kita tidak ingin mengorbankan potensi dari setiap mahasiswa untuk lulus pada saat ini karena itu akan menimbulkan masalah lain," jelas Nadiem. (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest