Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Psikolog: Muka Air Ferdian di Video Prank Sembako Sampah Seperti Mau Tenar Instan

Al Sobry - Jumat, 08 Mei 2020 | 11:29
Ferdian dkk beraksi bagi-bagi sembako palsu ke transpuan
Youtube

Ferdian dkk beraksi bagi-bagi sembako palsu ke transpuan

HAI-Online.com- Kasus viralnya video prank transpuan yang diberi sembako berisi batu dan sampah oleh Ferdian Paleka telah sampai ke ranah hukum.

Semalam, pelaku utama prank tersebut telah ditangkap pihak kepolisian di jalan Tol Tangerang - Merak, Kamis (7/5/2020).

Jika kembali melihat cuplikan video yang dibuat Ferdian di awal Ramadan, psikolog menilai ekspresi Ferdian Paleka di video tersebut tulus.

Baca Juga: Ferdian Paleka Dapet Karma Saat Diinterogasi Polisi: Bentar Lagi Kamu Bebas, tapi Boong!

Artinya, menurut psikolog dari Personal Growth Ni Made Diah Ayu Anggreni, M.Psi., air muka Ferdian terlihat tidak merasa bersalah.

"Dapat dikatakan bahwa Ferdian tidak merasa bahwa tindakannya adalah salah.

"Karena jika dilihat di videonya, dia berpikir bahwa waria harusnya tidak bekerja di bulan puasa. Terlebih sekarang sedang masa PSBB. Jadi harusnya mereka di rumah saja," terang Diah, ada praktik pemikiran yang salah dalam kepala Ferdian Paleka.

"Sehingga dengan memberi sembako yang isinya sampah, menurutnya adalah suatu pembelajaran atau peringatan bagi waria tersebut," kata Diah lagi sebagaimana HAI kutip dari Kompas.com.

Apa yang dilakukan Ferdian, menurut Diah, juga didukung dengan tren anak muda sekarang yang ingin dapat popularitas instan dengan cara apapun.

Baca Juga: McDonald’s Sarinah Tutup Gerai Mulai 10 Mei 2020, Ini Alasannya

"Namun tidak seharusnya ia melakukan tindakan yang tidak benar seperti ini. Setiap orang punya hak untuk diperlakukan selayaknya manusia," kata Diah.

"Kalau memang salah ditindak mengikuti hukum negara yang berlaku. Bukan main hakim sendiri seperti tindakan ini (video prank)," tegasnya lagi.

Soal adanya ingin terkenal instan, Diah mengakui aksi Ferdian Paleka telah merebut perhatian banyak orang.

Yang disesalkan, perhatian yang datang itu bukan dalam bentuk kesukaan atau kesenangan, sebaliknya.

Mau tenar, dengan jalan yang salah itu tidak dibenarkan. Setuju, dong? (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x