HAI-ONLINE.COM - Gunung Anak Krakatau di Lampung erupsi pada 10 April 2020 pukul 21.58 WIB.Ketinggian kolom abu yang teramati sampai 200 meter.Dilaporkan dari KESDM, Badan geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau yang dikutip oleh Twitter BNPB, @BNPB_Indonesia. Gunung Anak Krakatau merupakan kaldera atau fitur vulkanik yang terbentuk akibat erupsi besar Gunung Krakatau pada abad ke-19. Saat Gunung Krakatau meletus pada 1883, letusannya membentuk kaldera bawah laut. Kelak, kaldera ini membentuk gunung yang muncul hingga permukaan laut.Berikut sejarahnya:
Baca Juga: Sebelum Meletus, Ada Gelembung Besar di Dekat Gunung Anak Krakatau. Apa Artinya?
27 Agustus 1883- Gunung Krakatau meletus.- Semburan abu vulkanik setinggi 80 kilometer.- Dentuman terdengar ke timur sampai Australia Tengah dan ke barat terdengar sampai Pulau Rodriguez, kepulauan di Samudera Hindia.- Mengakibatkan tsunami setinggi 30 meter menerjang pantai-pantai Teluk Betung, Lampung, dan pesisir Jawa Barat dari Merak sampai Ujung Kulon.- Korban tewas sekitar 36.000 orang.- Selama tiga hari Pulau Jawa dan Sumatera tertutup hujan abu.- Letusan membentuk Kaldera bawah laut.
1927 - Gunung Anak Krakatau Muncul dari bawah permukaan laut.- Gunung Anak Krakatau terus tumbuh.2018 - Rata-rata Gunung Anak Krakatau bertambah tinggi 4-6 meter per tahun.- Ketinggian Gunung Anak Krakatau mencapai lebih dari 300 meter di atas permukaan laut.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "INFOGRAFIK: Perjalanan Terbentuknya Gunung Anak Krakatau",