HAI-online.com - Pada umumnya, jarak kilometer pemakaian motor digunakan untuk mengetahui kapan waktu ganti oli mesin.
Ada pabrikan yang menyarankan diganti setiap 2.000 km, ada juga yang menyarankan penggantian setiap 4.000 km.
Namun, selain dari capaian kilometer, ada cara yang lain bisa dijadikan patokan kapan oli mesin minta diganti, yaitu dengan merasakan performa mesin motor.
"Biasanya oli mesin minta diganti bisa dirasakan ditarikan mesin motor," ujar Rialdy Fasha Technical And Training Enginer PT Perkasa Teknologi Indolube (PTI), pemegang merek Motul di Indonesia seperti dikutip dari GridOto.com.
Baca Juga: Banyak yang Nggak Tau, Ini 4 Kesalahan Saat Ganti Oli Motor!
Seiring dengan pemakaian, oli mesin akan mengalami penurunan kemampuan untuk melumasi.
"Efeknya tarikan mesin nggak seenak biasanya, jadi berat dan lemot," tambah pria yang akrab disapa Aldy ini.
Sedangkan untuk motor dengan kopling terendam alias kopling basah, ada cara tersendiri yang bisa dilakukan.
"Ciri-ciri oli mesin minta diganti juga bisa dirasakan saat ganti gigi," jelas Aldy. "Kalau oli sudah rusak, ganti gigi jadi terasa keras dan kopling terasa slip."
Cara terakhir untuk memeriksa kondisi oli bisa dengan melihat dipstick. Dipstick biasanya berada pada lubang masuknya oli baru, di dalam batangnya terdapat ketinggian volume oli.
Kemudian teteskan oli tersebut ke atas tisu. Kalau udah berwarna hitam, maka jangan tunggu lebih lama lagi untuk menggantinya.
Atau untuk beberapa motor saat ini, sudah dilengkapi juga dengan lubang intip oli.