Tim yang terdiri dari 5 orang itu menuju ke lokasi terdengarnya auman setelah meminta keterangan Rizky Rivali dan Muhammad Yusuf sebagai saksi.
Dari pemeriksaan sekitar 1 jam tersebut, ditemukan beberapa jejak kaki hewan, tapi nggak ditemukan indikasi keberadaan hewan buas jenis harimau itu di dalam area kampus Unsri Indralaya.
“Dari jejak yang ditemukan, kemungkinan itu hanya jejak macan akar dan babi hutan,” ujar Kasi Konservasi BKSDA Sumsel, Aziz Abdul Latief.
Aziz menerangkan, berdasarkan pemetaan wilayah, Kampus Unsri Indralaya tidak masuk ke kantong-kantong habitat harimau di Sumsel.
“Untuk kantong harimau di Sumsel ada 2 masing-masing di Sembilang berjarak 120-an kilometer dan Muara Enim berjarak 80 kilometer datar,” jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Suara Auman Harimau di Kampus Unsri yang Menghebohkan."