HAI-Online.com - Selalu ada faedah yang bisa kita ambil dari sebuah musibah. Nah, kali ini, HAI bakal menceritakan sebuah kisah unik sekaligus mengerikan dari salah satu dedengkot pop punk paling berpengaruh di Indonesia saat ini, Endank Soekamti.
Artikel yang HAI rangkum dari tahun 2003 menceritakan tentang pengalaman trio nyentrik asal Yogyakarta itu yang menghadapi momen yang sangat dekat dengan kematian dalam sebuah kecelakaan. Seperti apa ceritanya? Langsung cek selangkapnya, nih!
Selasa tengah malam, 30 September 2003, bisa dibilang adalah hari dan tanggal penting dalam karir Endank Soekamti. Hari itu trio Erick (vokal/bas), Dori (gitar/vokal) dan Ari (drum) bikin sejarah dalam perjalanan karir Soekamti. Kenapa?
Karena mereka nyaris bersinggungan dengan maut yang untungnya cuma sekedar near death experience aja. Lha,kok untung? Jelas dong! Berada di dalam mobil yang dihajar truk dari depan dan belakang tapi masih bisa selamat, apalagi kalo bukan untung namanya?
Lagian pengalaman itu real, dan bukan sekedar adegan stunt Peristiwanya terjadi saat para personil band yang namanya tengah naik daun ini, berada dalam perjalanan pulang dari Jakarta menuju Yogya di jalur selatan pulau Jawa.
Baca Juga: Viral Cerita Anak Kucing Selalu Bawakan Makanan dan Temani Tidur Saudaranya yang Sudah Mati
Rombongan yang terdiri dari 6 orang- 3 musisi, 2 kru, dan 1 kru merangkap supir - baru aja selesai menggelar konser di acara reunian SMU PL yang digelar di Istora Senayan, Jakarta.
Tadinya jalanan yang sepi bikin rute jadi aman. Cuma situasi berubah pas mobil jenis minibus yang mereka tumpangi berjalan di belakang sebuah truk. Celakanya truk tadi jalannya melambat pas dari belakang mereka muncul satu truk lagi yang menggeber pol gasnya. Dan Braakkk!!!
Tabrakan dari arah belakang pun nggak bisa dihindari. Saking kencengnya, mobil terdorong ke depan dan menabrak truk sebelumnya. Kebayang dong kayak apa jadinya mobil minibus kecil tergencet dari depan dan belakang?
Udah gitu kalo ngeliat bentuknya udah pasti yakin bakal ada korban jiwanya. Tapi nyatanya, satu persatu personil band dan ketiga krunya berhasil merangkak keluar sendiri dari mobil lewat kacakaca jendela yang pecah. Mereka selamat semuanya dan menunggu di tepi jalan buat dilarikan ke rumah sakit. Fuiiihh!!
LOLOS DARI MAUT
"Mobil Zebra-nya udah jadi Karimun. Lha, wongdipenyet-penyet dari depan belakang. Tapi nggak apa-apa semua kok, yang paling parah cuma Dori. Soalnya posisi dia di tengah. Tulang punggungnya geser dan tulang panggul kaki kanannya retak. Cuma dia waktu itu tetep bisa keluar sendiri dari dalam mobil," kata Erick, vokalis dan bassis band soal kecelakaan tadi.
Meski selamat dari kecelakaan fatal, tetep aja para personil band yang terbentuk 1 Januari 2001 di komunitas Alamanda, Yogya, itu berasa takut saat ngalaminnya. Berbagai bayangan yang nggak enak udah muncul aja dalam benak mereka waktu itu.
"Takut banget, man, Takutnya kalo ditinggal sama truk yang nabrak. Kalo ada apa-apa kami bisa modar (meninggal, RED) di situ karena nggak ada yang nolongin. Untung supir yang nabrak ikut bantuin. Lagian truknya juga nyantol ke mobil kok. Bikin dia nggak bisa kemana-mana," kata Erick yang kerap jadi juru bicara band.
"Tak (aku, RED.) kira aku udah mati. Soalnya tabrakannya kenceng banget. Udah gitu aku pake nggak sadar dulu. Ada kali sekitar 5 detik aku nggak sadar. Waktu bangun aku merasa nggak ada apa-apa, tapi gantian aku berasa kakiku nggak ada. soalnya posisinya udah nggak karuan dan tak pikir jadi cacat nih. Tapi ternyata abis diperiksa nggak ada yang parah," serobot Ari, ngomongin pengalamannya sendiri saat kecelakaan tadi.
"Aku sin kepikirannya udah mau nggak ada aja waktu itu. Padahal abis itu aku yang keluar paling duluan dari mobil. Mungkin karena takut ngebayangin mobil mau kebakar. Tapi begitu udah di luar malah aku yang nggak bisajalan, yang lainnya malah nggak apa-apa," tambah Dori.
"Dari semuanya, emang aku yang paling parah. Kata dokter aku harus istirahat total selama 3 bulan. Jadinya kemana-mana harus pake kursi roda dan alat penyangga biar tulang yang patah nggak makin parah. Aku baru bisa manggung lagi kira-kira bulan Januari. Tapi.akhir bulan Desember, aku pengen nyoba manggung dikit-dikit," janji gitaris cepak yang nggak bisa nahan rasa kangen pengen manggung itu.
DIGANTI KEMBARAN
Nyatanya, meski satu personil mereka divonis nggak boleh kemanamana selama 3 bulan, band yang merilis album debut Kelas 1 di bawah bendera Proton Records -minor label bentukan TonyTrax dan Pongki "Jikustik"- itu tetep beredar. Nggak cuma konser di Yogya. Sejumlah event di luar kota asal mereka, bahkan Jakarta, pun dijabanin. Tapi kalo ngeliat Endank Soekamti beraksi di atas panggung tetep dengan formasi lengkap, berarti lo salah liat!
Asal tau aja jack, yang tampil bareng Endank Soekamti belakangan ini adalah saudara kembarnya Dori yang bernama Hodi. Tampang dan perawakan yang sama emang sempet bikin beberapa orang kecele. "Kami tetep bisa main sampai saat ini karena memakai Hodi, kakak kembarnya Dori. Kebetulan Hodi emang main gitar juga, jadi nggak susah buat ngegantiin Dori sementara ini. Prosesnya juga nggak lama, cuma butuh sekali dua kali latihan langsung bisa," jelas Ari.
Jelas aja kalo kayak gini karir band yang klip andalannya, Bau Mulut, lagi kenceng diputer di TV nggak lantas terhambat. Malah bisa dibilang tetep paten, apalagi tawaran manggung yang berdatangan justru makin banyak setelah peristiwa mauttadi. Dengan personil pengganti jangankanevenrlokal, event-event ditempat yang jauh pun bisa dijabanin.
"Untungnya yang gantiin tuh kembaranku. Jadi orang ngelihatnya nggakjauh bedagitu. Dia juga kebetulan pemain band. Tapi yangrada susah waktu disuruh gantiin aku, disuruhnya main gitar sambil nyanyi. Apalagi
aku waktu itu nggak bisa ngajarin sama sekali, lagi terbaring di rumah sakit. Tapi lama-lama dia bisajuga kok," tambah Dori soal saudara kembarnya.
Beneran untung deh. Soalnya nama Endank Soekamti nggak bakalan tenggelam kan? Apalagi fans mereka bakal ngelihat penampilan nih band sama-sama aja dengan personil pengganti yang tampangnya mirip-mirip.
"Setelah peristiwa itu untungnya kami semua nggak merasa trauma. Malah selang beberapa hari kemudian kami masih menerima order manggung. Buat kami yang penting tetep bisa main!" tegas Erick percaya diri.
Nah! Ini baru yang namanya rock 'n roll!