Seperti yang didengung-dengungkannya, lagu Merakit mempunya pesan bahwa kita semua mempunyai kekurangan dan kelebihan, tetapi keterbatasan bukanlah halangan untuk terus merakit mimpi kita.
Nah, karya kolaborasi inilah yang kemudian menjadi pembuka pintu bagi banyak orang untuk mau belajar bahasa isyarat, sehingga adanya teman disabilitas bisa menjadi teman berkomunikasi juga.
Melanjutkan semua kolaborasi yang bernagkat dari lagu Merakit, Yura Yunita membuat serangkaian workshop dan loka karya yang dikhususkan untuk teman-teman disabilitas, khususnya teman tuli dan netra di seluruh Indonesia dalam kegiatan ‘Merakit Ruang Kolaborasi’.
Bersamaan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional, kegiatan tersebut akan dilangsungkan di Mbloc Space, Jakarta selama dua hari yang berbeda pada bulan Desember.
Kegiatannya berupa workshop; musik perkusi untuk teman tuli, memasak, bahasa Isyarat, dan, workshop kecantikan bakal diadakan pada 15 Desember 2019. Sedangkan workshop; fotografi, videografi akan diadakan pada 20 Desember 2019.
Kegiatan workshop tersebut bakal diisi oleh para praktisi terbaik dari masing-masing bidang yaitu Touch and Play (perkusi), Parti Gastronomi (memasak) Raditya Bramantya (Videografi).
Workshop ini bisa diikuti oleh teman-teman disabilitas dengan cara mendaftar melalui link (https://smarturl.it/MerakitRuang). Workshop ini dikhususkan untuk teman-teman tuli dan netra, akan tetapi siapapun bisa datang terutama untuk sama-sama menimba ilmu.
“Ada sesuatu rasa yang bikin perasaan aku penuh ketika bikin ini,” ucap Yura lagi kali ini dengan penuh emosional, dia tak pernah berhenti bersyukur dipertemukandengan Delia, gadis tuna netra yang pernah menyanyikan lagunya “Berawal Dari Tatap” dengan suara yang indah.
Waktu itu, Yura berada dalam posisi yang rendah. mendnegar suara dna ucapan Delia, kehidupannya berubah. Yura yang terpuruk waktu itu pun bangkit dan meneruskan karya serta perjalanan musiknya hingga sekarang. (*)