HAI-online.com - Sebuah bug alias celah keamanan ditemukan di ponsel Samsung Galaxy S10, tepatnya di fitur pemindai sidik jari (Ultrasonic Fingerprint Sensor) yang tertanam di dalam layar.
Celah keamanan yang memungkinkan pengguna lain membobol ponsel tersebut ditemukan oleh seorang pengguna asal Inggris bernama Lisa.
Ia baru saja memasang pelindung layar (screen protector) berbahan gel yang bukan barang resmi dari Samsung, alias barang KW yang dibeli dari e-Bay.
Setelah ditempelkan di atas layar ponsel, ia menyadari bahwa telunjuk tangan kirinya bisa membuka kunci layar ponsel tersebut, padahal ia cuma mendaftarkan telunjuk tangan kanannya pada pengaman fingerprint ponsel itu.
Baca Juga: Kenalan dengan Kamera Canggih yang Ada di Pixel 4 dan Pixel 4 XL
Karena penasaran, ia lantas meminta suaminya melakukan hal yang sama. Ternyata, Galaxy S10 kembali terbuka meski sidik jari sang suami juga nggak terdaftar.
Kemudian Lisa memasang pelindung layar yang sama ke perangkat Samsung milik adiknya. Kejadian serupa kembali berulang dan membuatnya khawatir.
"Siapa pun dapat mengakses (Galaxy S10) dan bisa masuk ke aplikasi keuangan dan kemudian menguras dana yang tersimpan," ujar Lisa yang bergegas melaporkan temuannya itu ke pihak Samsung.
Belakangan, Samsung membenarkan bahwa memang ada bug pada pemindai sidik jari Galaxy S10 yang membuatnya rawan dibobol, apabila dipasangi screen protector non-resmi seperti yang dibeli Lisa.
Baca Juga: Sempat Hilang Tanpa Kabar, Aturan Blokir Ponsel BM Pakai IMEI Bakal Diresmikan Hari Ini
Samsung menyatakan bakal menyalurkan update software untuk memperbaiki celah keamanan di pemindai sidik jari Galaxy S10.
Sebelumnya juga sempat ada laporan serupa. Hal ini disinyalir karena ada celah udara yang mengganggu mekanisme kerja fingerprint scanner ultrasonik di ponsel itu.
Samsung menyarankan para pengguna perangkatnya agar hanya memakai aksesori resmi untuk menghindari masalah.
지문인식 등록 과정부터 촬영해보았습니다... 어이가 없네요 pic.twitter.com/sPISwuKYgi(*)— StaLight (@Sta_Light_) 16 Oktober 2019