HAI-Online.com -Prihatin dengan generasi muda saat ini, seorang siswa kelas 3 SMK Telkom Malang, Hafiz Naufal Rahman merancang sebuah aplikasi smartphone yang bisa dipakai untuk membantu orang-orang mempelajari Bahasa Jawa.
Digarap bersama kedua orang temannya, Muhamad Andika Tata dan juga Yusuf Wibisono, Hafiz menamai aplikasi buatanmereka "Si Bowo", yang merupakan singkatan dari Sinau Boso Jowo, atau Belajar Bahasa Jawa.
Seperti yang dilansir HAI dari Kompas.com, ide pembuatan aplikasi ini muncul setelah mereka bertiga merasa prihatin arena generasi muda di daerah Jawa sudah mulai jarang menggunakan Bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
"Jadi, saya membuat aplikasi Si Bowo untuk mempermudah belajar bahasa Jawa. Karena saya prihatin dengan anak muda sekarang yang sudah mulai menurun penggunaan bahasa Jawa," ungkap Hafiz pada Kamis (19/9) kemarin.
Baca Juga: Nggak Diterima Ditegur Rapikan Seragam, Siswa SMA di Banjarmasin Tampar Wakil Kepala Sekolah
Lebih lanjut, Hafiz menuturkan, aplikasi yang berhasil menyabet juara pertama kategori pelajar dalam ajang Lomba Aplikasi Mobile Ki Hajar 2019 tersebut memiliki sejumlah fitur, di antaranya kosakata, contoh penggunaan, penerjemah, peribahasa, hingga kuis dalam Bahasa Jawa.
"Dalam aplikasi ini ada sekitar 700 kosakata umum bahasa Jawa. Selain itu, berisi beberapa fitur pengetahuan antara lain penggunaan bahasa Jawa, kosakata bahasa Jawa, penerjemah dan peribahasa serta ada juga kuis/game," terangnya menambahkan.
Menghabiskan waktu satu bulan proses pembuata, Hafiz dan kedua rekannya berharapa supaya aplikasi buatan mereka bisa menggugah ketertarikanwarga, khususnya masyarakat Jawa untuk mempelajari Bahasa Jawa.
"Jadi orang Jawa jangan sampai hilang Jawa-nya," tutup Hafiz menggunakan Bahasa Jawa.
Menurut rencana, aplikasi Si Bowo buatan ketiga siswa SMK Telkom Malang ini bakal dipasang di situs m-edukasi.kemdikbud.go.id bersama pemenangLomba Aplikasi Mobile Ki Hajar 2019 lain, dan bisa diunduh secara cuma-cuma alias gratis.
Widih, keren nih sob! Bener juga kata Hafiz, meskipun banyak budaya baru yang masuk seiring dengan perkembangan zaman, jangan sampe lupa dengan budaya dari tempat kita berasal ya. (*)