Follow Us

Ilmuwan Ciptakan Material Paling Hitam di Bumi, Lebih Hitam dari Vantablack

Ricky Nugraha - Kamis, 19 September 2019 | 16:00
Berlian kuning sebelum dan setelah diberi lapisan nanotube karbon yang membuatnya menjadi hitam pekat
R. Capanna / A. Berlato / A. Pinato

Berlian kuning sebelum dan setelah diberi lapisan nanotube karbon yang membuatnya menjadi hitam pekat

HAI-online.com - Sejumlah orang mungkin telah mengenal Vantablack, material paling hitam yang pernah ditemukan para ilmuwan.

Namun kini, Vantablack udah bukan lagi jadi material yang paling hitam di Bumi, karena telah ditemukan lagi material yang lebih hitam.

Para ilmuwan dari Masschusetts Institute of Technology (MIT) yang menemukan material hitam super itu menamakannya nanotube karbon (CNTs).

Menurut laporan riset yang terbit di jurnal ACS Applied Materials & Interfaces (12/9/2019), nanotube karbon mampu mengubah objek 3D menjadi hitam alias hampir 100 persen bebas cahaya.

Baca Juga: Presiden BJ Habibie dan Teori Crack Temuannya yang Dipakai di Bidang Penerbangan Seluruh Dunia

Dalam laporan tersebut dijelaskan, nanotube karbon adalah struktur paling hitam yang pernah dibuat.

Nanotube karbon dapat menyerap 99,995 persen setiap cahaya yang menyentuhnya sehingga secara otomatis menggelapkan suatu benda. Mengalahkan Vantablack yang mampu menyerap 99,96 persen cahaya.

"Materi kami 10 kali lebih hitam dari apapun yang pernah dilaporkan, termasuk Vantablack" kata penulis Brian Wardle, seorang profesor aeronautika dan astronotika di MIT, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Live Science.

Wardle bersama timnya menciptakan lapisan baru tersebut secara tidak sengaja, ketika sedang meningkatkan nanotube karbon pada permukaan seperti aluminium foil.

Baca Juga: Lagi Berada di Luar Angkasa, Astronot Ini Nggak Sengaja Telepon 911

Temuan ini pun sempat dipamerkan di gedung New York Stock Exchange (NYSE) belum lama ini.

Bekerja sama dengan seniman Diemut Strebe, para ilmuwan menggunakan nanotube karbon untuk menghilangkan berlian 16,78 karat yang bernilai lebih dari Rp 28 miliar.

Setelah terkena lapisan nanotube karbon, berlian kuning tersebut tampaknya kehilangan semua sisi, seperti apa yang oleh seniman Diemut Streb, yaitu "lubang hitam" yang dimana tak ada cahaya atau bayangan apapun yang bisa lolos.

Source : Kompas.com, Live Science

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest