Tendy Gunawan, Staf ILO untuk Kesetaraan Kerja bagi Disabilitas, menegaskan pentingnya menghubungkan perusahaan dengan pekerja disabilitas.
“Banyak perusahaan belum mengetahui manfaat mempekerjakan pekerja disabilitas. Melalui bursa kerja ini diharapkan dapat memberikan peluang kerja yang sama dan lebih besar bagi penyandang disabilitas untuk bisa berkarya dan bekerja sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan mereka,” ujarnya.
Sementara Ni Komang Ayu Suriani, Pendiri dan CEO Difalink, mengajak semua pihak untuk terus mendorong inklusivitas di dunia kerja.
“Pekerjaan layak menjadi bagian penting bagi kehidupan semua orang. Ayo kita sama-sama dukung dunia kerja yang infklusif di Indonesia,” tegasnya.
Baca Juga: Dikira Kelapa Kering , Eh Pas Dibersihkan Ternyata Granat Nanas Peninggalan Perang Dunia II
Penyandang disabilitas masih menghadapi kesulitan dalam mengakses dan mendapatkan pekerjaan.
Data ILO tahun 2017 menyatakan bahwa dari sekitar 22 juta penyandang disabilitas di Indonesia, 13 juta di antaranya masih kesulitan memperoleh kesempatan kerja yang layak dan sama seperti pekerja non-disabilitas.
Penyandang disabilitas pun cenderung memasuki sektor perekonomian informal (lebih dari 60 persen) dibandingkan formal.
Kegiatan ini diselenggarakan sejalan dengan perayaan 100 tahun berdirinya ILO dan 69 tahun keanggotaan Indonesia dengan ILO. Ini pun sejalan dengan hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-74 tahun.