Follow Us

Ngeri, Remaja Ini Meninggal Dunia Karena Invasi Cacing Pita di Otak

Alvin Bahar - Rabu, 03 April 2019 | 17:00
Kista penyebab kerusakan terlihat pada pemindaian MRI pada korteks serebral dan batang otak pasien.
-

Kista penyebab kerusakan terlihat pada pemindaian MRI pada korteks serebral dan batang otak pasien.

HAI-ONLINE.COM - Seorang remaja 18 tahun dilarikan ke UGD sebuah rumah sakit India karena kejang. Setelah diperiksa, ia ternyata memiliki parasit di otak. Dalam laporan kasus yang ditulis Drs. Nishanth Dev dan S. Zafar Abbas dari ESIC Medical College and Hospital di Faridabad, remaja itu sempat mengalami kejang tonik klonik dan mata kanannya bengkak. Laporan ini terbit di New England Journal of Medicine, Kamis (28/3/2019), Menurut keterangan orangtuanya, anaknya mengeluh sakit di pangkal paha kanan selama seminggu. Untuk mempelajari kondisi remaja itu, tim medis melakukan pemeriksaan MRI dan ternyata kerusakan disebabkan oleh kista di korteks serebral (mantel luar jaringan otak) serta batang otak, termasuk otak kecil yang ada di belakang kepala di atas sumsum tulang belakang.Melansir CNN, Jumat (29/3/2019), remaja itu didiagnosis mengalami neurocysticercosis, penyakit parasit otak yang disebabkan telur cacing pita. Larva merangkak keluar dari telur dan masuk ke jaringan otot dan otak, tempat mereka membentuk kista. Para dokter juga menemukan kista di mata kanan dan testis kanan pasien, yang membuat pangkal pahanya kesakitan.

Baca Juga : Salut! Meski Diinfus dan Pakai Kursi Roda, 2 Pelajar di Sumsel Tetap Gigih Ikuti UNBKKarena jumlah dan lokasi kista yang rawan, dokter memutuskan nggak mengobati remaja itu dengan obat antiparasit karena dikhawatirkan akan memperburuk pendarahan dan peradangan otak, juga risiko hilangnya penglihatan. Sebagai gantinya, pasien diberi obat antiinflamasi, deksametason, dan obat antiepilepsi. Namun remaja itu tak berhasil diselamatkan. Dua minggu setelah kedatangannya ke UGD, pasien dinyatakan meninggal dunia. Infeksi cysticercosis dapat dialami semua orang di seluruh dunia, meski invasi parasit ke tubuh manusia lebih banyak terjadi di daerah pedesaan negara berkembang, terutama di tempat babi diizinkan berkeliaran dan lingkungan dengan sanitasi buruk.

Gejalanya tergantung pada lokasi kista. Ada yang muncul benjolan di bawah kulit atau mengalami kebingungan sebagai tanda kerusakan di otak. Gejala dapat muncul berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah infeksi, biasanya ketika kista mulai sekarat, menyebabkan jaringan bengkak.Umumnya, infeksi ini memerlukan obat anti-parasit yang dikombinasikan dengan obat antiinflamasi, tetapi pembedahan mungkin diperlukan jika pasien nggak merespons atau mengurangi pembengkakan otak. Gejala mungkin memerlukan perawatan bahkan jika infeksi parasit itu sendiri nggak lagi membutuhkan perhatian atau perawatan. Pasien dengan cysticercosis nggak dapat menyebarkan penyakit mereka ke orang lain. Hanya orang-orang dengan infeksi cacing pita di usus yang dapat menyebarkan telur yang berpotensi mengancam jiwa ketika kebersihan yang layak kurang atau diabaikan.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Remaja India Meninggal karena Invasi Cacing Pita di Otak"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest