HAI-ONLINE.COM - Jas merah alias jangan sekali-kali melupakan sejarah mungkin jadi salah satu semboyan Bung Karno yang paling bisa kita kenang. Makanya, dalam aspek kehidupan apapun, kita nggak boleh, tuh, yang namanya melupakan sejarah. Termasuk, sejarah perfilman Indonesia, berikut dengan tokoh-tokohnya yang sangat melegenda.
Dunia perfilman Indonesia emang makin hari makin menunjukan grafik peningkatan. Contoh di tahun 2016, ada 5 film yang sanggup menembus daftar 10 film Indonesia terlaris sepanjang masa. Ini semua tentu karena kontribusi banyak pihak, yang loyal berjibaku di dalam industri perfilman Indonesia.
Perjuangan buat memajukan perfilman Indonesia pastinya bukan baru dimulai pada masa-masa sekarang, melainkan dari jaman bokap nyokap kita pun bahkan mungkin belom lahir.
Ada banyak banget tokoh perfilman nasional yang seharusnya kita ketahui sejarahnya, atau minimal, nama dan perannya di dunia perfilman Indonesia.
Nahh, dari sekian banyak nama tokoh perfilman Indonesia yang melegenda tersebut, HAI bakal ngerangkum seenggaknya lima tokoh yang namanya mesti kita tahu di era sekarang. Siapa aja tokoh tersebut?
Mari dikebet, ini dia 5 tokoh film nasional berpengaruh yang mesti kita tahu!
1. Usmar Ismail
Kalo doyan nonton film Indonesia tapi nggak tau nama Usmar Ismail, itu namanya kebangetan, bro! Usmar Ismail yang lahir pada tahun 1921 dan meninggal pada tahun 1971 ini merupakan sutradara kenamaan film Indonesia. Bahkan, beliau dianggap sebagai warga pribumi pelopor perfilman di Indonesia.Film-film karya Usmar Ismail sangat diapresiasi dan menjadi film Indonesia yang seharusnya diketahui generasi sekarang. Beberapa judul film yang digarap beliau adalah Darah dan Doa (1950), Lewat Djam Malam (1954), dan Tiga Dara (1956) yang baru saja direstorasi di tahun 2016.
Baca Juga : Sejarah Hari Film Nasional dan 5 Film Pertama yang Dibuat di Indonesia
2. Teguh Karya
Nama sutradara kenamaan Indonesia lainnya, yakni Teguh Karya, juga perlu, nih, buat kita ketahui. Teguh Karya adalah pemimpin Teater Populer sejak berdirinya di tahun 1968. Beliau sempat menjadi Sutradara Terbaik dalam Festival Film Indonesia, sebanyak enam kali.Di masa sekarang, ada beberapa program pemutaran film, seperti program di Kineforum, yang sesekali masih memutarkan film karyanya. Judul-judul film karya Teguh Karya yang rasanya perlu kita tonton adalah Cinta Pertama (1974), Badai Pasti Berlalu (1977), atau Pacar Ketinggalan Kereta (1988).